"Namun Khamenei memahami hal ini, lalu bergerak ke bawah tanah hingga ke kedalaman yang sangat dalam, dan memutus kontak dengan para komandan yang menggantikan para komandan yang disingkirkan." "Sehingga pada akhirnya hal ini tidak terjadi," terang Katz.
SERAMBINEWS.COM - Sebelumnya, Israel telah berulang kali mengisyaratkan bahwa serangannya terhadap Iran bertujuan untuk perubahan rezim yang lebih luas.
Mereka juga mengklaim bahwa Israel hanya bermaksud melumpuhkan program nuklir Iran.
Menteri Pertahanan Israel, Katz sebelumnya juga sudah mengancam secara langsung terkait niatnya untuk mengguncang kepemimpinan Iran.
Kini, perang Iran-Israel kini telah memasuki fase gencatan senjata setelah konflik berlangsung selama 12 hari.
Gencatan senjata tersebut sudah diumumkan pada, Senin (23/6/2025) waktu setempat.
Israel secara terang-terangan mengaku sudah mengincar Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei di dalam perang selama 12 hari itu.
Bahkan Israel juga berniat membunuh Ayatollah Sayyed Ali Khamenei jika memungkinkan.
Hal itu disampaikan oleh Katz, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (26/6/2025).
"Saya perkirakan jika Khamenei menjadi incaran kami, kami akan menghabisinya," kata Katz.
Baca juga: Donald Trump Serukan Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khameini: Presiden AS Terlalu Banyak Cakap
Kendati demikian, niat tersebut tak bisa terealisasikan lantaran Khamenei yang sudah menyadarinya lebih dulu.
Khamenei disebut bersembunyi ke ruangan bawah tanah saat terjadinya konflik.
"Namun Khamenei memahami hal ini, lalu bergerak ke bawah tanah hingga ke kedalaman yang sangat dalam, dan memutus kontak dengan para komandan yang menggantikan para komandan yang disingkirkan."
"Sehingga pada akhirnya hal ini tidak terjadi," terang Katz.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei memuji "kemenangan" negaranya atas Israel.
Klaim ini disampaikan Khamenei dalam pidato pertamanya sejak gencatan senjata antara Iran dan Israel berlangsung, untuk mengakhiri konflik selama 12 hari.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada negara Iran yang hebat atas kemenangannya atas rezim Zionis yang sesat," kata Khamenei dalam pernyataan tertulis yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA, Kamis.
Khamenei juga mencatat bahwa AS memang menyerang fasilitas nuklir Iran, tetapi tidak dapat mencapai banyak hal.
Bahkan, Khamenei menyebut Iran memberi AS "tamparan keras."
Baca juga: Iran Disebut Langgar Gencatan Senjata Kirim 2 Rudal Balistik, Israel Bereaksi: Teheran akan Gemetar
Ia pun memperingatkan bahwa setiap agresi di masa mendatang terhadap Iran akan menimbulkan kerugian besar.
Selain itu, Khamenei mengatakan, kemampuan Iran untuk berpotensi mencapai pangkalan militer utama AS merupakan pencapaian yang luar biasa.
Menurutnya, tindakan tersebut dapat diulang jika agresi diperbarui setelah Teheran menyerang pangkalan udara al-Ubeid di Qatar awal minggu ini.
Dia juga mengatakan bahwa Iran tidak akan pernah menyerah kepada AS.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Terang-terangan Incar dan Ingin Bunuh Ali Khamenei dalam Perang 12 Hari ,
Baca juga: Demo Pecah di Teheran Selagi Gencatan Senjata, Ribuan Warga Iran Turun ke Jalan Dukung Lawan Israel