SERAMBINEWS.COM, MEDAN – Aksi tidak terpuji dengan membawa nama institusi negara terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Bermodal menampakkan lencana dan senjata mirip pistol, pria tersebut mengintimidasi seorang pemilik toko perhiasan di Kota Meda.
Pemicunya ternyata disebabkan adanya perselisihan antara korban dengan adik oknum tersebut.
Uniknya, perselisihan itu justru dipicu sikap adik pria mengaku anggota organisasi intelijen negara itu yang kerap membuat order fiktif di toko korban.
Kejadian seorang pria mengaku anggota Badan Intelijen Negara (BIN) mengintimidasi pemilik toko perhiasan di Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara tersebut terpadi pada Kamis (26/6/2025) malam pukul 20.00 WIB.
Pria berinisial Eo itu datang ke toko emas milik Oky dengan menunjukkan lencananya bertuliskan Badan Intelijen Negara Republik Indonesia.
Di dalam tas pria itu juga berisi pistol.
Oky menceritakan, awal kajadian itu bermula saat adik Eo, berinsial Bn, beberapa hari terkahir berbuat meresahkan. Selain Oky, beberapa warga lain di Jalan Karya Bakti juga merasakannya.
"Jadi dia (Bn) selalu memesan orderan fiktif di dekat usaha kami. Itu benar, ojol itu datang ke tempat kami, bahwa dia kena tipu," kata Oky saat diwawancarai di tokonya, Jumat (27/6/2025).
Order fiktif yang dipesan adik Eo biasanya baju, kadang jilbab. Karena sering terjadi order fiktif, warga berinisiatif menulis 'hati-hati penipuan COD' di tembok dekat toko milik Oky.
"Kami kan jualan online, kalau kami mesan Gojek sering di-cancel. Katanya di sini sering mendapatkan orderan fiktif," ujar Oky.
Kemudian, pada Kamis (26/6/2025) siang, Bn yang membaca tulisan itu mengatakan tidak terima, dan marah-marah, sehingga terjadi keributan.
"Di situ kami enggak ada nuliskan nama yang jelas, tapi dia marah-marah, lalu di sini ribut semuanya," ucap istri Oky, Rina.
Sebelumnya, Oky pernah membuat pagar dari seng di belakang tokonya, karena itu bukan jalanan umum.
Dia takut karena sering kemalingan.