Rudal Al-Yassin 105 mm digunakan dalam serangan itu, tambahnya. Tidak jelas apakah ada korban jiwa atau tidak.
Minggu lalu, tujuh tentara Israel tewas dalam satu serangan di Gaza selatan, hari paling mematikan bagi militer di wilayah itu sejak gencatan senjata dengan Hamas berakhir pada bulan Maret. Mereka tewas ketika sebuah alat peledak yang ditanam di kendaraan lapis baja mereka memicu kebakaran, kata militer.
Media Israel Akui Kehebatan Rudal Iran Hancurkan Tel Aviv, Sebagian Kecil Kerusakan yang Terungkap
Rudal Iran secara akurat menghantam pangkalan dan fasilitas strategis, termasuk Institut Weizmann, yang menyebabkan kerusakan signifikan yang belum diungkapkan, Channel 13 Israel mengungkapkan pada hari Minggu.
Media tersebut mengungkapkan bahwa serangan rudal Iran memberikan dampak langsung pada banyak pangkalan militer dan fasilitas strategis, tetapi informasi relevan belum diungkapkan.
Saluran tersebut menggambarkan kesulitan dalam memahami seberapa tepat tindakan Iran dan tingkat kerusakan yang disebabkan rudal Iran di banyak tempat.
Weizmann hanyalah salah satu contoh
Saluran 13 mengindikasikan bahwa meskipun kerusakan yang terjadi di Institut Weizmann diketahui semua orang, meskipun banyak rekaman serangan terhadap fasilitas itu diedarkan, masih banyak lokasi yang menjadi sasaran tembakan rudal Iran secara langsung, namun informasi tentang tingkat kerusakan yang terjadi tidak diungkapkan.
Sementara itu, Radio Angkatan Darat Israel mengakui bahwa operasi militer Israel terhadap Iran adalah yang paling rumit dalam sejarah militer Israel.
Dalam apa yang digambarkan sebagai ringkasan operasi militer Israel terhadap Iran, dikatakan, "Ancaman Iran akan terus menghantui kita, dan Iran tidak akan ke mana-mana."
Sensor Israel menghambat penilaian kerusakan akibat serangan Iran
Israel telah mengakui telah diserang oleh lebih dari 50 rudal selama perang 12 hari melawan Iran tetapi skala penuh kerusakannya mungkin tidak akan pernah terungkap karena sensor pers yang ketat.
Pembatasan media semacam itu sudah lama berlaku di Israel, di mana konten apa pun, baik tertulis maupun visual, yang dianggap berpotensi membahayakan pengertian "keamanan nasional" yang tidak jelas dapat ditekan secara hukum.
Baru-baru ini, rezim Israel semakin memperketat cengkeramannya pada pelaporan masa perang.
Minggu lalu, polisi Israel menghentikan siaran sejumlah kantor berita asing yang melaporkan dari lokasi yang terkena rudal Iran, sementara rekaman yang diterbitkan oleh The Times of Israel menunjukkan seorang polisi Israel menuntut seorang juru kamera menyerahkan peralatan perekamnya.