Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Debit air di sejumlah sungai dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai menyusut akibat musim kemarau yang melanda beberapa pekan terakhir ini.
Akibat berkurangnya debit air di sungai-sungai induk seperti Krueng Babahrot, Krueng Alue Pisang, Pucok Krueng Jeumpa, Krueng Susoh, Krueng Suak, Krueng Tangan-Tangan, Krueng Manggeng, dan Krueng Baru, membuat suplai air ke anak-anak sungai menjadi terganggu.
Eka, salah seorang warga Kecamatan Tangan-Tangan mengaku kewalahan dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Apalagi, kata Eka, rumahnya sangat dekat dengan sungai. Selama musim kemarau melanda Abdya, debit air di sumur miliknya juga berkurang.
Selain itu, tambahnya, kebutuhan untuk suplai air ke areal persawahan juga susah untuk didapat, lantaran saluran air banyak yang kering.
"Dalam beberapa pekan terakhir, debit air sangat jauh berkurang, sehingga menyulitkan kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya. Kemudian, untuk mengairi areal persawahan juga terhambat," kata Eka kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).
Atas hal ini, ia merasa khawatir jika kondisi cuaca panas dengan suhu mencapai 31-35 derajat celcius itu terus berlanjut, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan serta dapat menimbulkan masalah lain seperti kebakaran hutan serta lahan.
"Cuaca saat ini sangat panas. Mudah-mudahan kondisi ini cepat berlalu," harapnya.
Karena kondisi kemarau, baru-baru ini terjadi kebakaran lahan di kawasan Gunung Cut, Kecamatan Tangan-Tangan. Beruntung, personel TNI, BPBK dan warga setempat bergerak cepat untuk melakukan pemadaman api. (*)