Breaking News

Aceh Timur

Pertama di Sumatera, Sekolah dan Pusat Riset Kakao Resmi Beroperasi di Aceh Timur

Program pelatihan juga mencakup Youth Camp selama enam hari yang melibatkan penyuluh dari Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan HBRM...

|
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Eddy Fitriadi
Serambi/Maulidi Alfata
KAKAO - Teknik sambung pucuk atau nurseri media tanam kakao di pusat pengembangan kakao yang berada di Kabupaten Aceh Timur, Rabu (2/7/2025). 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Kabupaten Aceh Timur kini menorehkan sejarah baru sebagai pionir pengembangan kakao di Pulau Sumatera dengan diresmikannya Cocoa Development Center (CDC) pertama pada tahun 2025, Rabu (2/7/2025). 

Lokasi riset pengembangan kakao tersebut berada di Kecamatan Birem Bayeun, CDC itu merupakan hasil kolaborasi antara gerakan kakao Aceh Bangkit dengan sejumlah promotor kakao global terkemuka mulai dari MARS, PT. Hasil Bumi Mandiri (HBRM), Guan Chong (GCB) Gruop, PUPL Aceh Timur, Indek Dagang Hijau, The Asia Foundation, dan PT. Saman Seudati Lestari.

Berdirinya CDC ini diharapkan menanti langkah baru industri kakao di pulau Sumatera. Tak hanya sebagai tempat bimbingan dan pelatihan tetapi juga sebagai wadah penggerak riset dan penerapan teknologi pertanian modern untuk menghasilkan biji kakao berkualitas ekspor.

Sekolah kakao ini didirikan untuk petani dan pemuda kurikulumnya mencakup spektrum penuh budidaya, persiapan media tanam, perawatan, penanganan penyakit, hingga proses pasca panen yang paling inti dari semua itu untuk Memenuhi standar ekpor internasional.

Kepala Sekolah Cocoa Development Center (CDC) Muhammad Ihsan menjelaskan, pendirian sekolah kakao di Aceh Timur tidak lepas dari historis masa lampau bahwa Aceh Timur memiliki sumber daya kakao yang cukup besar di beberapa Kecamatan sebelum akhirnya sawit yang merajai komiditi. Didukung oleh lahan pembibitan karet pemerintah Aceh yang berada di Kecamatan Birem Bayeun, sehingga sekolah kakao didirikan di Aceh Timur.

“Awalnya sekolah CDC ini akan dibangun di Aceh Tamiang, setelah konsultasi dengan banyak pihak kami mengetahui bahwa Aceh Timur memiliki historis panjang dengan kakao dan juga mempunyai lahan pembibitan yang terbengkalai maka kami memutuskan untuk mendirikannya di Aceh Timur,” tuturnya.

Setelah diresmikan oleh Wakil Gubernur Aceh Fadlullah atau akrab disapa Dek Fadhada Jumat, 16 Mei 2025 lalu , di Gampong Aramiyah, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur. CDC langsung memulai pembinaan terhadap petani dan pemuda dengan materi pelatihan cocoa docter, pembinaan inipun diikuti oleh 27 peserta yang berasal dari kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara dan dari Simalungun Sumatera Utara, 27 peserta itu diberi pembekalan tentang kakao selama 15 hari oleh pelatih dari Olam Food Ingredients (OFI), dan dari CDC sendiri.

Program pelatihan juga mencakup Youth Camp selama enam hari yang melibatkan penyuluh dari Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan HBRM. Kurikulum yang diberikan kepada peserta meliputi:

Cocoa Academy: Pembekalan dasar tentang budidaya kakao.

Desa Impian: Konsep pengembangan komunitas kakao yang berkelanjutan.

Bahan Penanaman: Pemilihan bibit dan teknik penanaman yang tepat.

Konsep Multi Klon hingga Rehabilitasi Tanaman Kakao: Diversifikasi varietas dan pemulihan tanaman.

Diversifikasi Cocoa Agroforestri: Penggabungan kakao dengan tanaman lain untuk ekosistem yang seimbang.

Konsep dan Desain Kebun DCA Lahan Datar dan Miring: Optimalisasi tata letak kebun.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved