Aceh Timur
Pertama di Sumatera, Sekolah dan Pusat Riset Kakao Resmi Beroperasi di Aceh Timur
Program pelatihan juga mencakup Youth Camp selama enam hari yang melibatkan penyuluh dari Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan HBRM...
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Eddy Fitriadi
Good Agriculture Practices (GAP) meliputi teknik pemangkasan, pemupukan, panen teratur, pasca-panen, sanitasi, penyemprotan, dan pengendalian gulma secara bijaksana, hingga mekanisasi perkebunan kakao.
Inovasi Pembibitan dan Kolaborasi Multi-Pihak
CDC juga fokus pada inovasi pembibitan melalui sistem penyambungan batang, termasuk sambung pucuk dan sambung samping. Jenis klon MCC02 akan digunakan sebagai batang bawah untuk memastikan kekuatan akar, sementara klon unggulan lainnya seperti Klon 45, Klon M01, Klon S1, Klon S2, Klon KW 617, dan Klon BB1 akan digunakan untuk batang atas guna menghasilkan biji kakao berkualitas tinggi.
Razi, District Manager Gerakan Kakao Aceh Bangkit, menegaskan bahwa keberhasilan gerakan ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, dan MARS.
Razi Distric Manager gerakan kakao Aceh Bangkit, menerangkan bahwa gerakan kakao aceh bangkit berjalan karena adanya kalaborasi pihak Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dengan MARS. Pemkab Aceh Timur melalui PUPL yang menjembatani PT MARS dan CDC untuk bisa beroperasi di Aceh Timut PUPL juga mengirim beberapa petani ke CDC untuk dilatih agar lebih mengerti kakao.
"Pemerintah Aceh Timur melalui PUPL menjadi penghubung bari PT. MARS, dan CDC untuk beroperasi, PUPL juga membagi data kepada pihak CDC tentang sebarkan petani dan lahan kakao di Aceh Timur," ungkapnya.
Hingga saat ini, CDC telah berhasil membangun 41 klaster kakao yang tersebar dari Pante Bidari hingga Bireum Bayeun, menandakan komitmen kuat dalam revitalisasi kakao Aceh.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.