“Aceh Singkil angka fiskalnya masih rendah sehingga sangat perlu dibantu, dengan konektivitas jalan penghubung,” Safriadi Oyon, Bupati Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon melakukan kunjungan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta pada Jumat (4/7/2025). Bupati datang bersama Kadis PUPR Aceh, Mawardi dan disambut pejabat Kementerian PU.
Dalam pertemuan itu, Bupati meminta Kementerian PU membangun jembatan Kecamatan Kuala Baru, sepanjang kira-kira 200 meter. Pembangunan jembatan ini sebagai upaya membuka keterisoliran Kecamatan Kuala Baru.
"Saya sudah melakukan kunjungan ke Kementerian PU di Jakarta untuk menyampaikan keluhan masyarakat kita agar bisa terlepas dari terisolir,” kata Bupati Aceh Singkil, Safriadi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).
Safriadi menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Kementerian PU merespons permohonannya untuk segera membangun jembatan di Kuala Baru. "Hasil pertemuan kami, jembatan di Kuala Baru, akan diusahakan dibangun tahun ini oleh pihak Kementerian PU, kalau tidak tahun ini, paling lambat di tahun depan,” ujar Safriadi.
Safriadi mengatakan, perjuangan pembangunan jembatan Kuala Baru, mendapat respon dari Kementrian PU, berkat dukungan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem. Mualem sebutnya, terus mendorong dirinya agar dapat memperjuangkan Aceh Singkil ke pemerintah pusat.
Pada bagian lain bupati menyatakan, dirinya terus memperjuangkan akses jalan Singkil-Kuala Baru-Buluseuma, Aceh Selatan, menjadi jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Lintasan yang diberi nama Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Aceh ini menghubungkan Sumatera Utara, Sumatera Barat sampai ke Lampung. Sehingga akses masyarakat antar provinsi lebih mudah.
Selain itu, dengan terbangunnya jembatan Kuala Baru, akan menghubungkan pelabuhan antarprovinsi. Antara lain pelabuhan penyeberangan ASDP Singkil-Nias, Sumatera Utara yang telah menjadi kewenangan pusat.
Manfaatnya dapat mempermudah akses menuju destinasi wisata Kepulauan Banyak. "Aceh Singkil angka fiskalnya masih rendah sehingga sangat perlu dibantu, dengan konektivitas jalan penghubung,” tutur bupati.
Sebagaimana diketahui, awal tahun 2023 lalu, warga Kuala Baru, sempat euforia ketika jembatan penghubung Singkil dengan Kayu Menang atau disebut juga jembatan Kilangan, fungsional. Warga Kuala Baru, mengalihkan moda transportasi dari sungai dengan menggunakan rakit ke darat.
Sayang badan jalan dari ujung jembatan Kilangan yang berupa tanah timbun, seketika berubah jadi kubangan akibat dilintasi kendaraan. Belum lagi ketika laut pasang badan jalan terendam. Sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
Bukan hanya jalan, persoalan krusial lainnya adalah belum ada jembatan penghubung antara Kayu Menang dengan Kuala Baru. Kendaraan yang melintas harus naik rakit penyeberangan berbayar. Untuk kendaraan roda empat bayar Rp 75 ribu sedangkan roda dua Rp 10 ribu.
Kondisi itu, tentu memberatkan warga yang masih berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alhasil euforia yang sempat membuncah pada tahun 2023 sirna.
Tak mengherankan akses jalan yang dapat memperpendek jarak tempuh Singkil-Aceh Selatan, hingga 2 jam itu, sepi peminat. Ditambah lagi, putusnya jembatan darurat penghubung Kula Baru dengan Buluseuma, Aceh Selatan.
Untuk badan jalan ada kabar baik, Pemerintah Aceh tahun 2025 menggelontorkan anggaran Rp 18 miliar. Sementara anggaran pembangunan jembatan Kayu Menang-Kuala Baru, belum ada titik terang.
Terkait hal itu, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon mengusulkan pembangunannya ke Kementerian PU. Harapan warga Aceh Singkil, usulan bupatinya dikabulkan Kementerian PU.(de)