Berita Viral

Bukan Sakit Perut Biasa, Syok Setelah Dicek Dokter Ternyata Ada Belut Hidup di Tubuh Pria di China

Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sakit perut

Di mana seorang pria berusia 30-an mengalami sakit perut parah yang kemudian mengungkap fakta bahwa terdapat seekor belut hidup sepanjang 30 Cm ditemukan di dalam rongga perutnya.

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria di Provinsi Hunan, China tampak pucat pasi, berkeringat deras, dan terus menerus memegangi perutnya sambil mengerang kesakitan, dikutip dari Must Share News.

Tim medis yang menerima pasien langsung curiga terhadap kemungkinan infeksi serius, terutama karena perutnya terasa sangat keras.

Ini dinamakan sebuah gejala dari peritonitis difus, infeksi akut yang dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Hasil CT Scan abdomen menunjukan adanya benda asing misterius di dalam tubuhnya.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut mengungkap bahwa benda tersebut adalah seekor belut besar yang telah masuk ke dalam tubuhnya melalui rektum pria itu dan menembus kolon sigmoid (bagian dari usus besar) hingga akhirnya masuk ke dalam rongga perut, dikutip dari United Daily.

Kejadian tak biasa ddari 'negeri Tirai Bambu' ini terjadi pada awal bulan Juli 2025.

Di mana seorang pria berusia 30-an mengalami sakit perut parah yang kemudian mengungkap fakta bahwa terdapat seekor belut hidup sepanjang 30 Cm ditemukan di dalam rongga perutnya.

Pria tersebut tiba di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Hunan, pada 1 Juli 2025 dalam kondisi sangat lemah.

 Situasi semakin rumit karena pasien baru saja menyantap semangkuk mi besar satu jam sebelumnya.

Sehingga pemberian anestesi umum berisiko tinggi menimbulkan muntah dan aspirasi yaitu masuknya isi lambung ke paru-paru yang dapat berakibat fatal.

Kondisi ini membuat tim medis harus mengambil keputusan cepat dan tepat.

Belut masuk dan berenang dalam perut pria asal China (Shanghaiist)

Baca juga: Viral Detik-Detik KA Dilempar Batu, Penumpang Luka Kena Kaca, KAI Pastikan Asuransi dan Kejar Pelaku

Dokter dari berbagai spesialisasi, termasuk gastroenterologi dan bedah berdiskusi intens untuk menentukan langkah terbaik.

Karena kondisi yang telah tertusuk, metode pengangkatan dengan kolonoskopi tidak memungkinkan.

Akhirnya, diputuskan untuk melakukan operasi laparoskopi, tindakan bedah invasif minimal.

Halaman
12

Berita Terkini