Indeks dolar AS (DXY) menguat 0,2 persen dan sempat mencapai level tertinggi dalam dua minggu pada Selasa sore.
Di saat yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga berada di dekat level tertinggi dalam tiga minggu.
Dolar yang lebih kuat membuat harga emas, yang dihargakan dalam dolar AS, menjadi lebih mahal bagi pembeli dari negara lain.
Sementara itu, imbal hasil obligasi yang tinggi membuat emas kurang menarik karena emas tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi.
Menurut analis dari Marex, Edward Meir, tren kenaikan harga emas sejak Februari kini tampak melemah.
Ia menyebutkan bahwa dolar yang lebih kuat dan imbal hasil yang lebih tinggi memberikan tekanan terhadap harga emas, terutama di tengah ekspektasi bahwa suku bunga AS tetap tinggi.
Baca juga: Emas London Masih Bertahan, Antam Naik Tipis, Segini Harga Emas di Abdya Selasa, 8 Juli 2025
Ancaman Tarif Baru dari Trump
Donald Trump kembali mengancam akan memberlakukan tarif baru, termasuk:
Tarif 50 persen untuk tembaga impor
Tarif tambahan untuk sektor semikonduktor dan farmasi
Tarif 10 persen untuk negara-negara anggota BRICS.
Trump juga memberi tahu 14 negara, termasuk Jepang dan Korea Selatan, tentang rencana kenaikan tarif yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus.
Kabar ini menambah kekhawatiran pasar, yang sebelumnya sudah dibayangi ketidakpastian arah kebijakan suku bunga AS.
Baca juga: Harga Emas Per Gram dan Harga Emas Per Mayam di Aceh Timur, Selasa 8 Juli 2025
Pasar Menanti Risalah Rapat The Fed
Para investor kini menanti rilis risalah rapat terakhir bank sentral AS (Federal Reserve) untuk mencari petunjuk apakah akan ada perubahan suku bunga dalam waktu dekat.
Menurut Ilya Spivak, Kepala Makro Global di Tastylive, meski minggu ini data ekonomi tidak banyak, reaksi pasar terhadap risalah rapat FOMC bulan Juni bisa memberi petunjuk arah kebijakan Fed ke depan.
Inflasi di AS Tetap Stabil
Survei terbaru dari Fed New York menunjukkan bahwa:
Ekspektasi inflasi satu tahun turun menjadi 3 persen (dari 3,2 persen di bulan Mei)
Ekspektasi inflasi tiga tahun tetap di 3 persen
Ekspektasi inflasi lima tahun stabil di 2,6 persen
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Lhokseumawe Turun Rp 45 Ribu/Mayam, Tertarik Membeli?
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)