Namun, tudingan itu dibantah keras oleh aparat.
"Narasi ini digunakan KKB (OPM) untuk membenarkan aksi kekerasan mereka serta memengaruhi dan menghasut warga, sedangkan hal tersebut tidaklah benar," tegas Brigjen Faizal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/7).
Dia memastikan kedua rumah dinas tersebut sudah lama kosong dan tidak lagi ditempati, membuktikan bahwa klaim TPNPB-OPM hanyalah propaganda usang untuk membenarkan kekerasan mereka.
Selain dua rumah bupati dan Kantor Distrik, daftar kerusakan yang dicatat aparat semakin panjang: satu gereja di Kampung Pinapa, rumah dinas Pemda, dan sebuah puskesmas di kampung yang sama.
Tak hanya itu, satu sekolah dan Kantor Desa di Kampung Pinggil, Distrik Omukia, juga menjadi korban amukan OPM.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, menambahkan bahwa klaim OPM adalah upaya sistematis untuk menggiring opini publik, menunjukkan "pola propaganda terstruktur" yang mereka buat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Api Berkobar di Papua Tengah, KKB Bakar Rumah Bupati Puncak, Netizen: Kirim Mas Wapres ke Papua,