Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 330 calon bintara Prajurit Karier (PK) TNI Angkatan Darat Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) Tahun Anggaran 2025 dinyatakan lulus Sidang Penentuan Terakhir (Pantukhir), Minggu (13/7/2025).
Kegiatan seleksi ini berlangsung di Resimen Induk Kodam (Rindam) Iskandar Muda dan menjadi tahapan pamungkas dalam menjaring putra-putra terbaik bangsa untuk menjadi prajurit TNI AD yang profesional, berintegritas, dan memiliki semangat pengabdian tinggi kepada negara.
Pangdam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal mengatakan, dari 426 peserta yang mengikuti proses seleksi ingkat akhir, sebanyak 330 orang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan pertama, di mana sebagian besar adalah putra daerah asli Aceh.
“Rinciannya 207 orang akan menjalani pendidikan Bintara Infanteri di Rindam Iskandar Muda, sementara 123 orang lainnya dari berbagai kecabangan non-Infanteri akan ditempatkan di lembaga pendidikan militer TNI AD di luar wilayah Kodam IM,” kata Niko.
Baca juga: 426 Caba PK TNI AD Kodam IM Ikut Pantukhir, Ini Pesan Pangdam IM
Menurut Niko, data peserta yang lulus memperlihatkan keberagaman latar belakang sosial ekonomi yang menjadi kekuatan dan ciri khas proses seleksi TNI AD.
Di antara mereka, 63 orang berasal dari keluarga petani, 18 orang merupakan anak yatim, dan 2 orang berasal dari keluarga nelayan.
“Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Kodam IM membuka akses seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung menjadi prajurit TNI, tanpa memandang status sosial dan ekonomi,” jelasnya.
"Proses seleksi ini telah dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Kami mencari putra-putra terbaik bangsa, bukan hanya dari sisi fisik dan akademik, tetapi juga dari segi moral, etika, dan semangat pengabdian kepada negara,” tegas Niko.
Ia menekankan bahwa rekrutmen TNI AD, termasuk seleksi calon bintara, dilakukan secara gratis dan bebas dari pungutan apa pun.
Kodam Iskandar Muda berkomitmen mendukung penuh kebijakan pimpinan TNI AD dalam memberantas praktik percaloan dan pungutan liar yang merugikan masyarakat.
“Kami pastikan bahwa tidak ada biaya yang dibebankan kepada peserta maupun keluarga. Jika ada pihak yang mengatasnamakan panitia dan meminta imbalan dalam bentuk apa pun, segera laporkan. Kami akan tindak tegas karena ini mencoreng nama institusi,” katanya.
Baca juga: 72 Calon Taruna Akademi TNI Ikut Pantukhir, Wakili Aceh ke Akmil Magelang, Ini Pesan Pangdam IM
Lebih lanjut, Niko menekankan bahwa proses rekrutmen ini tidak semata-mata bertujuan menambah jumlah personel, tetapi lebih dari itu yakni mencetak prajurit TNI AD yang unggul, nasionalis, dan siap menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Menjadi prajurit bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga soal semangat, loyalitas, dan komitmen terhadap bangsa dan negara.
Pendidikan yang akan mereka jalani adalah titik awal dari perjalanan panjang untuk menjadi prajurit sejati,” ujarnya.