Kolaborasi ini mendorong GFI yang baru merintis program nilam di Kalteng untuk dapat mengambil pembelajaran dari praktik baik yang sudah dilakukan ARC di Aceh.
"Hal ini juga selaras dengan tujuan GFI untuk mengembangkan industri nilam berbasis komunitas di Kalimantan Tengah," ujar Ririen.
Ia tambahkan, dalam jangka pendek, GFI memiliki target untuk memperluas program penanaman nilam di lahan petani binaan GFI serta menjadi sumber pendapatan alternatif bagi petani kecil di Kalteng.
GFI juga memiliki target jangka panjang untuk komoditas nilam yaitu terciptanya rantai nilai yang berkelanjutan untuk budi daya nilam berbasis masyarakat di mana petani di Kalteng dapat terlibat dari hulu ke hilir.
Sementara itu, Direktur ARC USK, Dr Syaifullah Muhammad yang hadir langsung ke desa pedalaman Kalteng tersebut menyampaikan dukungan penuh kepada GFI.
Baca juga: Mewanginya Nilam Aceh Selatan
Menurut Syaifullah, ARC akan berbagi pengalaman dari keberhasilan hasil riset dan community development program nilam di Aceh. (*)