Aceh Singkil

Seorang Perempuan Kehilangan Kelapa di Pasar, Keuchik di Aceh Singkil Ini Minta Bantuan Netizen

Penulis: Dede Rosadi
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANGKAPAN LAYAR - Tangkapan layar akun Facebook Syarqi Singkil Keuchik Desa Pasar yang mengaku mendapat laporan dari seorang perempuan kehilangan kelapa di pasar, Rabu (23/7/2025).

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Seorang perempuan kehilangan kelapa sebanyak tiga goni di pasar harian yang berada di Desa Pasar, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil.

Perempuan yang belum diketahui identitasnya itu, lantas melapor kepada Syarqi Keuchik Desa Pasar, lokasi pasar harian itu berada. 

Mendapat pengaduan sang keuchik mengumumkannya di akun media sosial Facebook miliknya Syarqi Singkil. 

Syarqi menceritakan sang korban ketika melapor kepadanya sambil berlinang air mata. 

Bagi korban, sebut Syarqi, tiga goni kelapa sangat besar harganya. 

Apalagi korban datang menyeberang lautan dari Pulau Banyak Barat, untuk jualan kelapa ke pasar harian Singkil. 

Nahas sampai Singkil, bukanya laku kelapa yang hendak dijualnya malah digondol maling. 

"Seorang Ibu2 melaporkan kepada kami beliau bercerita sambil berlinang air mata seolah2 tdk berdaya karena telah kecurian 3 (tiga) goni kelapa di pajak harian kampung Pasar yg harganya sangat besar dan berat baginya," demikian potongan postingan di akun Facebook Syarqi Singkil, Rabu (23/7/2025).

Sang keuchik lantas meminta bantuan netizen memberi tahu pihaknya jika mengetahui pelaku pencurian kelapa. 

"Mohon bila kawan2 fb yg mengetahui atau melihat si pelakunya agar di informasikan ke kami ya, Ibu tersebut hanya berharap kelapanya tsb bisa kembali, tak lebih dari itu,"  tulisnya. 

Sebagai tindak lanjut dari laporan korban, dirinya telah menghubungi Keuchik Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat. 

Selanjutnya Syarqi menjelaskan bahwa korban memiliki tanggungan anak yatim.

Menurut Syarqi pembicaraannya dengan korban tidak panjang lebar. Sebab komunikasi tidak berjalan mulus.

"Ibu tsb berasal dari PBB barusan kami telp Keuchik Asantola menurut  sepengetahuan beliau  mungkin Ibu tsb punya anak yatim yg mesti di besarkan dan didiknya, td kami tdk berlama2  bercerita  dgn Ibu tsb dikarenakan komunikasi kurang berjalan  bagus sehingga tdk banyak yg, kami  tanyakan,  kami tebak mungkin ibu ini bersuku Nias," ujar Syarqi.

Halaman
12

Berita Terkini