UMKM Aceh

Dekranasda Dorong UMKM Aceh Naik Kelas dan Siap Ekspor, Kunjungi IDDC Kementerian Perdagangan RI

Penulis: Sara Masroni
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MARLINA - Ketua Dekranasda Aceh, Marlina Muzakir saat kunjungan kerja ke IDDC Kementerian Perdagangan RI dan disambut Direktur IDDC, Ari Satria di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Laporan Sara Masroni | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sekaligus istri Gubernur Aceh, Marlina Muzakir melakukan kunjungan kerja ke Integrated Digital Design Center (IDDC) Kementerian Perdagangan RI di Jakarta yang disambut langsung Direktur IDDC, Ari Satria, Rabu (30/7/2025).

Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi antara Dekranasda Aceh dan Kemendag dalam meningkatkan daya saing serta kapasitas ekspor produk UMKM melalui pendekatan desain dan digitalisasi.

Dalam sambutannya, Marlina Muzakir menyampaikan apresiasi atas pemaparan pihak IDDC yang membuka wawasan baru bagi pengembangan produk kerajinan dan UMKM di Aceh. Ia menegaskan komitmen Dekranasda untuk lebih serius membina UMKM agar tidak sekadar bertahan, tapi mampu naik kelas dan menembus pasar ekspor.

“Kami dari Aceh sangat tersentuh dengan paparan Pak Direktur yang luar biasa. Banyak potensi kerajinan kami di Aceh yang luar biasa, tapi masih perlu dukungan desain, kemasan, dan mental ekspor. Kami siap belajar dan bergerak, tidak hanya menunggu,” ujar Marlina didampingi Wakil Ketua Dekranasda Aceh Mukarramah Fadhlullah, Ketua DWP Aceh, Malahayati M Nasir, Istri Ketua DPR Aceh, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Ir Mohd Tanwier MM di Kantor IDDC, Jakarta Barat.

Ketua Dekranasda Aceh itu juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan pembinaan tanpa ketergantungan terhadap insentif uang saku agar pelatihan benar-benar diikuti oleh pelaku UMKM yang serius. Ia juga menyampaikan permohonan agar Dekranasda Aceh kembali difasilitasi dalam ajang Redesign Expo pada Oktober mendatang, serta kemungkinan partisipasi dalam pameran luar negeri seperti di Belanda, jika dukungan anggaran memungkinkan melalui APBD-P.

Sementara Direktur IDDC, Ari Satria, menyambut baik semangat dan inisiatif Ketua Dekranasda Aceh. Ia menjelaskan, IDDC memiliki tahapan klinik desain terstruktur dari konsultasi hingga pitching ke pasar ekspor. Ari juga menantang Dekranasda Aceh untuk memilih lima UMKM yang benar-benar berkomitmen, sebagai pionir dan percontohan menuju ekspor.

Baca juga: 26 Tim Basket Se-Aceh Bertarung dalam Perjuangan Cup, Pembukaan Meriah, Turut Hadir Marlina Muzakir

Ia juga menegaskan, IDDC siap memfasilitasi pembinaan desain dari nol hingga ke pasar luar negeri, dengan catatan UMKM yang dipilih memiliki semangat belajar dan berproses secara konsisten. “Naik kelas tidak bisa instan. Perlu daya juang. Tapi kalau ada satu saja sukses story dari Aceh—misalnya dari Nisam—yang berhasil ekspor ke Malaysia atau Thailand, itu bisa menjadi pengungkit semangat bagi ribuan UMKM lainnya,” kata Ari Satria.

Dalam forum diskusi, Marlina Usman juga menyampaikan potensi produk kerajinan khas Aceh seperti anyaman Aceh Timur, bordir Meulaboh, hingga rotan Aceh Besar yang dinilai tinggal selangkah lagi menuju pasar global—asalkan ditopang desain dan standar mutu ekspor. Pertemuan ini ditutup dengan komitmen tindak lanjut dari kedua belah pihak, termasuk pembentukan daftar awal UMKM binaan unggulan Dekranasda Aceh yang akan didampingi IDDC dalam program pelatihan ekspor berbasis desain.(*)

Berita Terkini