1. Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed
Ketika suku bunga turun, imbal hasil dari deposito dan obligasi jadi kurang menarik.
Investor beralih ke emas sebagai aset aman yang nilainya stabil.
2. Pelemahan dolar AS
Emas dihargai dalam dolar, jadi saat dolar melemah, emas jadi lebih murah bagi investor global.
Permintaan meningkat, harga pun terdorong naik.
3. Gejolak geopolitik
Konflik di Timur Tengah dan ketegangan dagang AS–China membuat investor mencari perlindungan di aset safe haven seperti emas.
Ketidakpastian politik dan ekonomi global mendorong lonjakan permintaan.
4. Pembelian emas oleh Bank Sentral
73 bank sentral berencana menambah cadangan emas dalam 12 bulan ke depan.
Tujuannya: diversifikasi portofolio dan lindung nilai terhadap inflasi.
5. Permintaan pasar dan produksi terbatas
Permintaan dari sektor perhiasan, industri, dan investasi meningkat.
Produksi tambang stagnan karena biaya tinggi dan cadangan menipis.
6. Ekspektasi Investor
Banyak investor memprediksi harga emas akan terus naik, sehingga mereka membeli lebih banyak.
Ini menciptakan efek psikologis dan dorongan pasar yang memperkuat tren bullish.(*)
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Turun, Termurah Rp990.000, Cek Harga UBS, Galeri24 dan Antam