Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tulisan berjudul "Masih Adakah Ulama Alumni Dayah?" karya Dr Muhibuddin Hanafiah, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, memicu respons tajam dari sejumlah tokoh dayah.
Salah satu suara kritis datang dari Ketua STIS Al-Aziziyah Sabang sekaligus Direktur Dayah Research Institute, Dr Tgk Muslem Hamdani, MA.
Ia meminta Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman untuk menegur Muhibuddin atas isi tulisan yang dinilai berpotensi menyinggung kalangan alumni pesantren.
Menurut Muslem, meski tulisan itu bisa dianggap sebagai upaya membangkitkan semangat literasi di kalangan dayah.
Namun, narasi yang disampaikan justru dapat membuka kembali ketegangan antara kalangan akademik kampus dan komunitas dayah yang selama ini telah dijembatani dengan susah payah.
Baca juga: KDRT Dan Kekerasan Terhadap Anak Dalam Pandangan Islam Dan Solusinya
“Pesan yang tersirat berpotensi memisahkan kembali identitas UIN Ar-Raniry dari akar dayah yang menjadi bagian penting sejarahnya,” ujar Muslem, Senin (4/8/2025).
Ia menekankan, pentingnya menjaga harmoni dan sinergi antara dua dunia pendidikan Islam tersebut.
Di sisi lain, Muslem berharap Rektor UIN dapat mengambil langkah bijak agar kesatuan yang telah dibangun tidak terganggu oleh narasi yang kontraproduktif.(*)