Kami melihat bagaimana kerendahan hatinya bersanding erat dengan kejernihan berpikir. Di tengah reputasi akademiknya yang gemilang, beliau tak enggan duduk bersila bersama kami, mendengarkan syair 'seumapa' yang kami persembahkan, dan bahkan mentraktir kami makan malam di Kana Kopi, warung mi Aceh yang terkenal di Yogyakarta. Di sanalah kami menyadari bahwa pengaruh seorang guru tidak lahir dari gelar, melainkan dari keteladanan sikap.
Pelatihan di IA Scholar Foundation bukan hanya ruang belajar akademik, melainkan juga ruang rekreasi intelektual. Aroma kuliner Aceh yang sesekali hadir di meja makan menambah rasa kekeluargaan. Kami sempat berjalan-jalan ke Malioboro, menikmati suasana kota pelajar, dan di pengujung pelatihan, suasana keakraban mencapai puncaknya.
Malam terakhir menjadi simbol penutup yang indah, gelak tawa, teh tarik, dan syair yang dibawakan oleh Aris Munandar yang akrab kami sapa Syekh Muda menjadi persembahan kecil kami untuk guru besar yang telah menyalakan obor semangat di hati kami.
'Seumapa' itu bukan sekadar seni tutur, melainkan juga penanda rindu dan penghormatan yang dalam dari anak-anak Aceh untuk putra terbaiknya.
Bukan tugas tambahan
Pelatihan ini membuka mata kami bahwa menulis bukan tugas tambahan seorang dosen, melainkan bagian dari tanggung jawab intelektual. Kami sadar bahwa keberhasilan akademik tidak cukup hanya dengan sertifikat dan jabatan, tetapi juga dengan kontribusi nyata dalam membangun peradaban ilmu.
Kami pulang ke Aceh dengan hati yang penuh syukur. Kami membawa pulang tidak hanya catatan pelatihan, tetapi juga inspirasi hidup dan keyakinan baru. Kami ingin terus menulis, terus belajar, dan suatu saat, berdiri satu barisan dengan Prof Irwan, menyuarakan Aceh di panggung ilmu pengetahuan global.
Terima kasih, Prof Irwan Abdullah. Engkau telah menunjukkan pada kami bahwa kecemerlangan akademik tak pernah kehilangan maknanya bila dibarengi dengan kasih dan kerendahan hati. Engkau adalah guru dalam arti sebenar-benarnya, tidak hanya menyampaikan, tetapi juga membangkitkan.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada IA Scholar Foundation yang telah menjadi jembatan ilmu dan peradaban. Semoga kerja-kerja akademik semacam ini terus hidup dan meluas, membawa angin segar bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia.
Akhir kata, dari sudut ruang belajar kami di ISBI Aceh, tepatnya di Kota Jantho, Aceh Besar, kami panjatkan harapan agar perjumpaan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari jalan panjang kolaborasi, semangat keilmuan, dan silaturahmi batin yang tak lekang oleh waktu.