Netanyahu Sudah Putuskan Pendudukan Penuh atas Gaza

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NETANYAHU DIEVAKUASI - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi kamp pengungsi Tulkarem, Tepi Barat Jumat (21/2/2025). Houthi Yaman bombardir Israel dengan menggunakan Rudal balistik hipersonik Palestina-2. Benjamin Netanyahu pun dievakuasi.

SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah memutuskan pendudukan berskala penuh atas Jalur Gaza, Palestina.

Netanyahu diperkirakan akan mengumumkan kebijakan tersebut setelah rapat kabinet perang Israel pada Selasa (5/8/2025).

Media-media Israel melaporkan Netanyahu memerintahkan perluasan operasi militer hingga ke area-area yang diyakini menjadi tempat Hamas menahan tawanan.

Analis politik di kanal televisi Israel Channel 12, Amit Sega, menyebut seorang pejabat senior di kabinet Netanyahu telah mengonfirmasi keputusan tersebut.

"Hamas tidak akan membebaskan sandera tanpa menyerah total, dan kami tidak akan menyerah. Jika kita tidak bertindak sekarang, para sandera akan mati keaparan dan Gaza akan tetap di bawah kontrol Hamas," kata Sega dalam siaran Channel 12, dikutip Al Jazeera.


Keputusan pendudukan total di Gaza diambil ketika pemerintahan Netahanyu menghadapi tekanan komunitas internasional untuk membuka blokade di Gaza.

Tel Aviv dikritik secara luas seiring meningkatnya korban yang jatuh akibat serangan dan kelaparan yang dibuat Israel.

Baca juga: Potret Gadis Palestina dalam Balutan Kulit dan Tulang di Tengah Kelaparan Gaza 

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, lebih dari 60.930 warga Palestina terbunuh serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

Setidaknya 18.430 dari total korban Israel masih berusia anak-anak.

Selain itu, kematian akibat kelaparan juga meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Otoritas Gaza melaporkan 82 orang dewasa tewas karena kelaparan dalam lima pekan terakhir.

Sebanyak 99 anak juga tewas terkait malanutrisi sejak serangan Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

Netanyahu menghadapi tekanan internal usai Hamas merilis rekaman dua tawanan yang kurus kering akibat kelaparan. 

Hamas menyebut para tawanan juga terancam kelaparan akibat blokade Israel.

Pada Senin (4/8/2025), dalam rapat kabinet di Tel Aviv, Netanyahu menegaskan pemerintahannya tidak akan mundur dalam operasi militer di Gaza.

Halaman
123

Berita Terkini