Di hadapan ratusan pelayat, Otniel selaku perwakilan keluarga menyampaikan permintaan tegas agar pimpinan TNI mengusut tuntas kematian Prada Lucky, yang diduga akibat penganiayaan oleh seniornya.
"Kepada pemimpin tertinggi TNI, usut semua yang ada sampai tuntas. Mereka adalah preman yang berseragam. Preman itu tidak boleh dibiarkan. Mereka ibarat duri dalam daging," katanya, Sabtu, dikutip dari POS-KUPANG.com.
Otniel menegaskan, keluarga akan menerima jika Prada Lucky gugur di medan tugas, namun kenyataan yang dihadapi berbeda.
"Anak kami meninggal dalam pembantaian," katanya dengan suara bergetar.
Ia lantas berharap, proses hukum terhadap para pelaku dapat dilakukan secara transparan hingga keluarga mendapatkan rasa keadilan.
Baca juga: Kronologi Penganiayaan yang Tewaskan Prada Lucky, 20 Orang Senior Terlibat, Begini Nasib Pelaku
Dugaan Penganiayaan Diusut
Sub Denpom IX/1-1 Ende terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky.
Pihak Sub Denpom IX/1-1 Ende telah melakukan serangkaian pemeriksaan dan meminta keterangan dari anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere lainnya yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan.
"Intinya kami lagi bekerja biar cepat selesai dalam kasus penyidikan, yang jelas kalau ada yang berbuat kan pasti bertanggungjawab," ujar Dansub Denpom Ende, Kapten CPM Stefanus Kopong Ola kepada POS-KUPANG.com, Sabtu.
Terkait motif dugaan penganiayaan, Stefanus enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebab, pihaknya masih terus bekerja dengan meminta keterangan dari sejumlah oknum anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere yang terlibat.
"Kalau sudah selesai baru kami bisa berikan keterangan, ini kan masih penyidikan jadi belum kami pastikan untuk menyampaikan motifnya," terangnya.
Pelaku Pemukulan
Personel yang terlibat dalam pemukulan terhadap Prada Lucky di antaranya yaitu: