Pemberlakuan jam nol ini nantinya akan dilakukan sebelum dimulainya pelajaran reguler untuk membentuk kebiasaan baik melalui berbagai aktivitas seperti membaca, refleksi diri, olahraga ringan dan kegiatan berbasis nilai-nilai karakter bagi para siswa di satuan pendidikan.
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Nagan Raya bersama Majelis Pendidikan Daerah (MPD) kabupaten setempat menggelar rapat koordinasi (rakor), Senin (11/8/2025).
Rekor di Disdik itu membahas pemberlakuan jam nol pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Nagan Raya.
Pemberlakuan jam nol ini nantinya akan dilakukan sebelum dimulainya pelajaran reguler untuk membentuk kebiasaan baik melalui berbagai aktivitas seperti membaca, refleksi diri, olahraga ringan dan kegiatan berbasis nilai-nilai karakter bagi para siswa di satuan pendidikan.
Hal itu disampaikan Kadis Pendidikan Nagan Raya, Zulkifli SPd kepada wartawan, Senin (11/8/2025).
“Kita melakukan rapat koordinasi dengan MPD yang nantinya akan kita laksanakan secara serentak walaupun saat ini di beberapa satuan pendidikan sudah dilakukan juga pelaksanaan jam nol ini,” katanya.
Wakil Ketua MPD Nagan Raya, Ardiansyah MSi mengungkapkan dalam monitoring yang dilakukan oleh MPD pada satuan pendidikan ditemukan masih ada satuan pendidikan yang belum maksimal menerapkan pelaksanaan jam nol.
Baca juga: Bukan Diet atau Obat, Ini Pembakar Lemak dan Gula Paling Ampuh Menurut dr Zaidul Akbar
"Makanya MPD mendorong agar Dinas Pendidikan untuk bisa memfasilitasi agar seluruh satuan pendidikan pada jenjang SD dan SMP dapat menerapkan jam nol ini," jelasnya.
Dikatakan, MPD menilai pelaksanaan jam nol ini akan berdampak pada kebiasaan disiplin waktu, mengasah kemampuan dan literasi dan berpikir kritis.
Kemudian memperkuat karakter dan kecerdasan emosional, meningkatkan kesehatan fisik dan kosentrasi serta mengurangi kecemasan dan tekanan dalam proses belajar.
“Kita sepakat jika pemberlakuan jam nol ini dilaksanakan maka harus melihat kesiapan Satuan Pendidikan sehingga program ini akan berjalan dengan baik,” harap Ardiansyah. (*)