Saat ditemukan, posisi tubuh Dea ada di lantai dekat showcase dengan kondisi wajah tidak karuan. Badannya ditutup bed cover.
Setelah itu, Ade memukul kepalanya sembari meminta maaf kepada Feri karena tidak bisa menjaga Dea.
"Maafin Mas, enggak bisa jaga Mbak Dea," kata Feri menirukan perkataan Ade.
Feri pun mengaku tak menyangka istrinya tewas di tangan Ade yang sudah dipercayainya.
Feri menyebut, Ade bekerja padanya, misalnya jika ada pekerjaan mencabut rumput.
Dia juga kerap membantu istrinya membawakan barang-barang jika tengah ada bazar.
Karena sudah percaya, Ade pun dipersilakan tinggal di rumahnya.
Baca juga: Mayat Wanita di Hutan Goa Lowo Ponorogo Ternyata Dibunuh Suami, Pelaku Ungkap Alasan Habisi Korban
Sosok Dea
Dea Permata Karisma (27) merupakan warga di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ia tinggal di Komplek PJT II Blok D.
Wanita muda tersebut diketahui merupakan seorang karyawan swasta.
Ia bekerja sebagai Human Resources Development (HRD), staf di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia di perusahaan swasta di Purwakarta.
Dea sudah menikah, ia memiliki suami yang bekerja di Perum Jasa Tirta (PJT) II.
Ia merupakan anak dari pasangan Sukarno (65) dan Yuli Ismawati (55).