Peringatan Hari Damai Aceh ini adalah bentuk edukasi bahwa sejarah harus menjadi pelajaran berharga, bukan sekadar cerita masa lalu," ujarnya.
Ia menutup dengan pesan bahwa MoU Helsinki adalah warisan berharga yang harus terus dijaga agar Aceh bisa terus berkembang.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para siswa.
Nurul, salah satu siswi, mengaku mendapat pemahaman baru tentang sejarah MoU Helsinki.
"Saya baru tahu detail sejarah MoU Helsinki dari tausiyah tadi. Ternyata banyak pengorbanan yang dilakukan agar kita bisa belajar dengan tenang seperti sekarang," ungkapnya.
Baca juga: Alokasi Anggaran Gaji Plus Tunjangan Guru dan Dosen Tahun 2026 Sebesar Rp 178,7 Triliun
Baginya, acara ini lebih dari sekadar ritual keagamaan, melainkan pengingat akan pentingnya sikap saling menghargai. (*)