"Bu Tanek itu langsung meninggal dunia. Bu Sureni jam 01.30 WIB meninggal. Diikuti tadi jam 07:00 WIB Bu Wasini," kata dia.
Bahkan, rumah Wasini dan Sureni hanya berjarak 5 meter dari sumur minyak yang terbakar.
Diduga ada korban jiwa yang sempat mengambil minyak pada saat terjadi blow out tersebut.
"Iya, sekitar enam orang, karena ledakan itu. Tapi yang lainnya kan ngambilnya di sebelah agak jauh," terang dia.
Hingga saat ini, petugas gabungan masih terus berupaya memadamkan api yang masih menyala.
Salah satu upayanya adalah dengan menggunakan tanah untuk menutup titik sumur yang terbakar.
Sedangkan pihak kepolisian masih terus menyelidiki kebakaran yang merenggut korban jiwa dan korban luka bakar.
Diberitakan sebelumnya, kobaran api dari sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, masih belum berhasil dipadamkan hingga Senin (18/8/2025).
Sebanyak 50 kepala keluarga di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, terpaksa mengungsi setelah sumur minyak di dekat rumah mereka terbakar hebat sejak Minggu (17/8/2025).
Peristiwa tragis ini juga dilaporkan telah merenggut tiga korban jiwa dan menyebabkan sejumlah warga lainnya luka-luka.
Baca juga: Legalisasi Sumur Minyak untuk Dongkrak PAD Aceh Timur
BPBD Ungkap Penyebab Kebakaran Sumur Minyak Blora
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora mengungkap penyebab kebakaran sumur minyak yang berada di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, pada Minggu (17/8/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati, mengatakan penyebab kebakaran sumur minyak tersebut adalah adanya gas beracun.
"Itu aktivitas seperti biasa, pas ada pengeboran. Mungkin dari masyarakat lingkungan yang ada di sekitar lokasi tidak tahu kalau ada gas beracun. Lah, karena adanya gas beracun, jam 11.30 WIB, itu sempat meledak. Lah, itulah yang mengeluarkan percikan api," ucap dia saat ditemui di sekitar lokasi kebakaran, Senin (18/8/2025).
Dia menjelaskan bahwa lokasi sumur minyak tersebut berada di sekitar rumah warga.