SERAMBINEWS.COM - Kasus kriminal penipuan marak terjadi di Aceh, tidak sedikit, puluhan warga menjadi korban. Dalam melancarkan aksinya, pelaku menyiasati para korbannya dengan berbagai modus iming-iming janji manis.
Dari data pelapor, sebanyak 34 Orang menjadi mangsa pelaku seorang pria yang mengaku sebagai aparat Kepolisian BNN yang berdinas di Polda Aceh.
Pelaku berinisial IKN, merupakan warga Aceh Utara yang kini harus mendekam dibalik jeruji besi untuk pertanggung jawabkan atas kejahatan yang dilakukannya.
Eksklusif liputan serambi On TV, akan mengungkap kasus kejahatan penipuan kepada sejumlah korban oleh seorang pelaku di tengah masyarakat.
Setelah pelaku berhasil ditangkap petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Utara, para korban mulai menemukan titik terang atas kejadian yang menimpanya.
Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Bustani, mengibau kepada masyarakat untum tidak mudah mempercai seseorang dengan mengimi-imingi pekerjaan dan lainnya.
Seperti yang tejadi pada korban nama samaran (M dan P), menjadi korban rayuan pelaku. Kedua korban, ibu bersama anaknya tergiur janji manis, modus menawarkan bisa meluluskan CPNS dan perehaban rumah disiasati bantuan dari Baitul Mal.
Tak tanggung-tanggung, sejak Desember Tahun 2029, korban mengenal seorang pelaku berinisial IKN (52) warga Aceh Utara, mengaku bekerja sebagai anggota intel Polisi Polda Aceh dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat melalui via seluler.
Lantas aksi pelaku IKN meyakinkan korban, agar percaya, mau memberikan uang hingga puluhan juta rupiah, dengan total Rp 39 juta.
Selanjutnya, Seorang wanita nama samaran (Y), pasrah puluhan juta uangnya raib setelah mengetahui dirinya menjadi korban penipuan aparat Intel gadungan yang berdinas di Polda Aceh, Banda Aceh.
Berbagai modus janji manis pelaku, menawarkan motor harga murah, kepada korban yang dijanjikan pelaku. Aksinya berjalan manis, menguras korban hingga Rp 17 juta, namun motor tersebut tidak kunjung sampai ke rumah.
Korban mengaku, kenal dengan pelaku sudah sejak lama tahun 2019, namun setelah kejadian itu, sampai saat ini di Tahun 20225, pelaku pun menghilang, tidak bisa dihubungi, lost kontak.
Dia menambahkan, mengetahui menjadi kuat korban penipuan, setelah melihat wajah pelaku sempat viral di Media Sosial (Medsos) milik seseorang yang juga menjadi korban penipuan.
Dengan pelaku yang sama, seorang korban nama samaran (Z), menjadi santapan pelaku dengan janji meloloskan seleksi pengangkatan menjadi ASN BNN.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan kendaraan roda empat jenis Jaz milik korban beserta uang turut dipeloroti pelaku.