Konflik Antarkelompok di Ambon: Dari Tawuran Pelajar ke Bentrokan Warga
Konflik yang terjadi di Ambon pada 19 Agustus 2025 bermula dari tawuran pelajar SMK Negeri 3 yang menewaskan seorang siswa asal Desa Hitu.
Insiden ini memicu kemarahan warga, terutama keluarga korban, yang kemudian mendatangi Desa Hunuth.
Bentrokan pun pecah di kawasan Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon.
Bentrokan melibatkan warga Desa Hitu dan Hunuth. Pemicu awal adalah masalah pribadi antar pelajar yang meluas menjadi konflik antarkelompok.
Bentrokan berlangsung dengan lemparan batu dan penggunaan senjata tajam.
350 aparat gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk meredam situasi.
Belasan rumah warga terbakar, dan satu anggota polisi mengalami luka.
Polisi berupaya keras mengusut tuntas kasus bentrokan pelajar yang merenggut nyawa satu siswa yang berujung bentrokan antar warga di Desa Hunuth, Ambon.
Sebanyak 18 saksi kini diperiksa intensif oleh aparat Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Diketahui, kasus bermula dari tawuran antar pelajar di depan pangkalan ojek BIB, Desa Waiheru, pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIT.
Perkelahian ini menewaskan AP, seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon.
Tragedi ini kemudian memicu bentrokan yang lebih besar, memicu kemarahan massa, hingga berujung pada pembakaran rumah warga, fasilitas umum, dan kendaraan di Hunuth.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda. Janet Luhukay, menjelaskan bahwa 18 saksi telah dimintai keterangan sejak semalam.
Kepolisian masih menunggu proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku di balik penganiayaan yang menewaskan AP.