Aksi berubah mencekam karena Bupati Andi Asman Sulaeman tidak hadir menemui massa, memicu kemarahan demonstran. Massa menjebol pagar, melempar batu, dan membakar ban. Beberapa aparat dilaporkan terluka.
SERAMBINEWS.COM - Aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di depan Kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Aksi itu sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Sekitar 2.000 warga tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu turun ke jalan menolak kenaikan PBB-P2 yang dinilai memberatkan masyarakat.
Massa berasal dari berbagai kecamatan dan organisasi kepemudaan serta kemahasiswaan.
Mereka melakukan orasi, membawa spanduk, dan mendirikan posko logistik di Taman Masjid Al Markaz Al Marif.
1.000 personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan aksi.
Kantor Bupati Bone dipasangi kawat berduri, dan kendaraan taktis seperti water cannon dan barracuda disiapkan.
Aksi berubah mencekam karena Bupati Andi Asman Sulaeman tidak hadir menemui massa, memicu kemarahan demonstran.
Massa menjebol pagar, melempar batu, dan membakar ban.
Beberapa aparat dilaporkan terluka.
Empat orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bone dan dua personel Polres Bone mengalami luka akibat terkena lemparan batu selama kericuhan aksi demonstrasi yang menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Baca juga: Sempat Ricuh, Kini Ada Demo Jilid 2 Bupati Pati, Mendagri Ingatkan Sadewo
Plt Kasatpol PP Bone, Andi Bahar menjelaskan bahwa keempat personel Satpol PP yang terluka tersebut adalah: Iksan, Faisal,
Sabaruddin, dan Mustari.
Sementara itu, dua anggota Kepolisian Republik Indonesia yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut adalah:
Aipda Rahmat dari Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan.
Bripda Awal dari Polres Bone.
Aipda Rahmat mengalami luka serius hingga hampir putus pada ibu jari tangannya, sedangkan Bripda Awal mengalami luka robek pada kulit kening sebelah kanan.
Keenam petugas tersebut menjadi korban saat melakukan pengamanan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Bone yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Watampone, Sulawesi Selatan.
Aksi demonstrasi yang berlangsung pada Selasa (19/8/2025) tersebut berakhir ricuh.