Update Bentrok Warga di Ambon: 1 Orang Tewas, 4 Terluka Termasuk Polisi, 17 Rumah Dibakar

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon memblokade jalan di desa mereka, Selasa petang (19/8/2025). Mereka menuntut agar pelaku penmyerangan dan pembakaran rumah-rumah mereka segera ditangkap polisi.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk menahan diri, tidak terpancing provokasi, serta memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada aparat keamanan dalam menangani kasus ini,” kata dia. 

Ia mendorong peran aktif para raja negeri, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta seluruh elemen warga untuk membantu menciptakan suasana yang sejuk dan mencegah aksi balas dendam maupun mobilisasi massa.

Gubernur juga mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, terutama tidak mengunggah atau menyebarluaskan gambar maupun video yang berpotensi memperkeruh keadaan.

 “Gunakan media sosial secara arif dan bijaksana, serta hentikan penyebaran konten provokatif,” tegas dia.

Sebagai bentuk komitmen penegakan hukum ia berharap aparat kepolisian segera menangkap dan memproses hukum oknum pelaku penusukan.

“Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan. Semua pelaku harus diproses sesuai hukum supaya ada rasa keadilan bagi korban sekaligus menjadi pembelajaran bagi kita semua,” ujarnya.

Gubernur Maluku juga mengajak masyarakat untuk mengedepankan perdamaian dan persaudaraan. 

“Mari katong semua jaga Maluku sebagai rumah bersama. Baku sayang lebih kuat daripada baku lawan. Baku gandeng, baku kele demi Maluku pung bae,” kata dia.

Pemkot Ambon ganti rugi rumah terbakar

Sementara itu, Pemerintah Kota Ambon memastikan ganti rugi dan membangun kembali rumah-rumah warga yang terbakar akibat bentrokan di Negeri Hunuth.

“Saya jamin untuk rumah-rumah yang terbakar dan terdampak itu merupakan tanggung jawab pemerintah kota untuk melakukan ganti rugi,” kata Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.

Hal itu diutarakan Bodewin saat melakukan pertemuan dengan warga Desa Hunuth.

Ia mengatakan, berdasarkan data sementara terdapat 17 rumah terbakar dan sebagian mengalami kerusakan ringan seperti pecah kaca atau roboh di bagian depan.

Bodewin mengungkapkan, Pemkot telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon untuk melakukan pendataan cepat sekaligus percepatan pembangunan rumah yang rusak.

“Saya sudah koordinasi dengan Dinas PU untuk segera turun tangan membangun kembali rumah yang terdampak,” tegas dia.

Sementara itu, warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bentrokan telah diungsikan ke wilayah Nania dan Negeri Lama untuk memberikan tempat tinggal yang layak untuk sementara waktu.

Para pengungsi pun sedang ditangani oleh Dinas Sosial Kota Ambon dengan memberikan bantuan dasar seperti alat tidur, alat mandi, obat-obatan dan makanan.

 “Kami pastikan baik pengungsi maupun pemilik rumah yang rusak akan mendapat perhatian langsung dari pemerintah,” ujar dia Bodewin mengimbau masyarakat agar tetap menahan diri, tidak terprovokasi, serta bersama-sama menjaga kondisi kota tetap aman dan kondusif pasca kericuhan.

Bentrokan antarwarga pecah dipicu masalah individu hingga melebar pada kelompok-kelompok.

Atas bentrokan tersebut aparat gabungan TNI/Polri tengah disiagakan di sekitar lokasi. 

 

Baca juga: VIDEO - Kontroversi! Video Sri Mulyani Diduga Sebut Guru Beban Negara, Kemenkeu Tegaskan Hoaks

Baca juga: Setelah Disegel Pemko Banda Aceh, Hotel Kupula ‘Tutup Permanen’ di Informasi Google

Baca juga: BREAKING NEWS - Illiza Segel Hotel Kupula Banda Aceh, Diduga Jadi Tempat Maksiat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

 

 

 

Berita Terkini