Update Bentrok Warga di Ambon: 1 Orang Tewas, 4 Terluka Termasuk Polisi, 17 Rumah Dibakar

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon memblokade jalan di desa mereka, Selasa petang (19/8/2025). Mereka menuntut agar pelaku penmyerangan dan pembakaran rumah-rumah mereka segera ditangkap polisi.

SERAMBINEWS.COM - Korban bentrokan antarwarga di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, dan warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, bertambah.

Sejauh ini dilaporkan seorang siswa tewas dan empat korban lainnya terluka.

 Seorang anggota polisi di Kota Ambon dilaporkan ikut terluka saat bertugas melerai bentrokan antarwarga yang terjadi pada Selasa (19/8/2025) kemarin.

Anggota polisi yang menjadi korban luka tersebut diketahui bernama Wisnu, anggota Samapta Polda Maluku. 

Wakil Kepala Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Nur Rahman mengakui, selain korban dari masyarakat, seorang anggota polisi ikut menjadi korban dalam bentrokan tersebut.

“Jumlah luka sesuai data yang diterima ada empat orang, salah satunya anggota Polri,” kata Nur Rahman kepada wartawan di Desa Hunuth, Rabu (20/8/2025).

Nur Rahman mengatakan, anggota polisi tersebut terluka karena terkena lemparan batu di bagian hidungnya.

Setelah kejadian itu, korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan medis.

 “Anggota terluka karena terkena lemparan batu di hidung, sudah langsung ditangani di Puskesmas dan saat ini sudah perawatan jalan,” ujarnya.

Sementara itu, tiga warga yang menjadi korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J Leimena Ambon.

 “Untuk tiga korban dari warga saat ini sementara menjalani perawatan di RS Leimena,” katanya.

 Bentrok warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, dan warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, pecah pada Selasa (19/8/2025).

Bentrokan itu dipicu oleh tewasnya seorang siswa SMK 3 Ambon berinisial AP dalam aksi tawuran pelajar di kawasan Duruan Patah, Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon.

Adapun dalam bentrokan tersebut, belasan rumah warga hangus dibakar.

Baca juga: Bentrok Warga Antarkampung di Ambon Dipicu Tewasnya Seorang Siswa, Kantor Desa dan Rumah Dibakar

Kapolda Maluku: Usut Tuntas

Tewasnya AP, seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon saat terjadi tawuran memicu bentrok antar pemuda di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Selasa (19/8/2025) siang.

 Korban AP mengalami luka tusuk akibat senjata tajam yang digunakan oleh orang tidak dikenal.

Sebelum tewas korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Otto Kuyk Passo untuk mendapatkan pertolongan medis.

 
Namun nyawanya tak tertolong.

 
Peristiwa ini memicu emosi massa hingga membakar Kantor Desa Hunuth dan sejumlah rumah warga.

Kini Polda Maluku tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tawuran tersebut. 

"Bapak Kapolda Maluku telah memerintahkan untuk menyelidiki kasus tawuran antar pelajar SMK Negeri 3 Ambon hingga tuntas," ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi. 

Kombes Rositah menegaskan, siapapun yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

 
"Sejumlah pihak telah dimintai keterangannya," katanya.

Sementara itu situasi keamanan di kawasan Desa Hunuth, tempat kejadian perkara (TKP) aman terkendali. 

Ratusan personel gabungan TNI dan Polri telah dikerahkan ke lokasi. 

"Saat ini situasi di TKP aman terkendali. Arus lalu lintas telah berjalan normal. Kami juga telah mengerahkan personel gabungan, termasuk dari rekan-rekan TNI," ungkap Kombes Rositah.

Masyarakat diimbau untuk dapat menahan diri dan jangan mudah terprovokasi.

"Kami imbau masyarakat agar tetap tenang. Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. Saat ini kasus tersebut sudah kami tangani. Dan jangan main hakim sendiri, karena hal itu juga melawan hukum," tegasnya.

Untuk mencegah bentrokan susulan, aparat keamanan segera membangun dua posko pengamanan dan terus melakukan patroli.

Wakapolresta Ambon, AKBP Nur Rahman, menjelaskan saat ini kondisi di lapangan sudah terkendali. 

Sebagai upaya preventif, dua posko pengamanan akan segera dibangun. 

Posko ini berlokasi di pertigaan Durian Patah dan area SPBU. 

Polisi juga akan terus melakukan patroli secara rutin di wilayah tersebut.

"Tadi kami sudah mengimbau masyarakat agar membuka blokade jalan. Kami juga mengharapkan warga untuk menahan diri dan saling menjaga Kamtibmas," ujar AKBP Nur Rahman saat ditemui awak media di lokasi, Selasa (19/8/2025).

Terkait pemicu bentrokan, AKBP Nur Rahman menyatakan kasusnya masih dalam penyelidikan. 

Namun ia membenarkan adanya informasi awal bahwa bentrokan dipicu oleh insiden penikaman yang mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia.

"Pemicunya masih dalam penyelidikan, tapi sesuai informasi terjadi penikaman yang mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia," pungkasnya.

Kini akses jalan yang sempat ditutup akibat konsentrasi massa sudah kembali normal.

Laporan langsung wartawan TribunAmbon.com pada pukul 17.30 WIT Selasa (19/8/2025) kendaraan dari arah Passo maupun dari arah Poka sudah dapat melintas dengan leluasa.

Baca juga: Bentrok Antarkampung di Ambon: 1 Tewas 2 Terluka, Kantor Desa dan Belasan Rumah Dibakar Massa

Gubernur Maluku Serukan Perdamaian

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersuara dan menyerukan perdamaian atas insiden bentrok antarwarga yang terjadi di Desa Hunuth, Kota Ambon.

“Saya minta seluruh masyarakat untuk menjaga kedamaian, tidak terprovokasi, dan bersama-sama menciptakan suasana kondusif usai bentrok antarwarga di kawasan simpang Hunut Durian Patah,” kata Hendrik di Ambon, Selasa (19/8/2025) kemarin.

Seruan itu disampaikan lantaran insiden tersebut dipicu tawuran antar pelajar SMK Negeri 3 Ambon yang berujung pada meninggalnya seorang siswa akibat luka tusuk.

Atas peristiwa itu, Gubernur menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban sekaligus menyesalkan kejadian tragis yang mengganggu upaya pemerintah membangun harmoni sosial dan semangat orang basudara. 

“Saya mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk menahan diri, tidak terpancing provokasi, serta memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada aparat keamanan dalam menangani kasus ini,” kata dia. 

Ia mendorong peran aktif para raja negeri, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta seluruh elemen warga untuk membantu menciptakan suasana yang sejuk dan mencegah aksi balas dendam maupun mobilisasi massa.

Gubernur juga mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, terutama tidak mengunggah atau menyebarluaskan gambar maupun video yang berpotensi memperkeruh keadaan.

 “Gunakan media sosial secara arif dan bijaksana, serta hentikan penyebaran konten provokatif,” tegas dia.

Sebagai bentuk komitmen penegakan hukum ia berharap aparat kepolisian segera menangkap dan memproses hukum oknum pelaku penusukan.

“Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan. Semua pelaku harus diproses sesuai hukum supaya ada rasa keadilan bagi korban sekaligus menjadi pembelajaran bagi kita semua,” ujarnya.

Gubernur Maluku juga mengajak masyarakat untuk mengedepankan perdamaian dan persaudaraan. 

“Mari katong semua jaga Maluku sebagai rumah bersama. Baku sayang lebih kuat daripada baku lawan. Baku gandeng, baku kele demi Maluku pung bae,” kata dia.

Pemkot Ambon ganti rugi rumah terbakar

Sementara itu, Pemerintah Kota Ambon memastikan ganti rugi dan membangun kembali rumah-rumah warga yang terbakar akibat bentrokan di Negeri Hunuth.

“Saya jamin untuk rumah-rumah yang terbakar dan terdampak itu merupakan tanggung jawab pemerintah kota untuk melakukan ganti rugi,” kata Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.

Hal itu diutarakan Bodewin saat melakukan pertemuan dengan warga Desa Hunuth.

Ia mengatakan, berdasarkan data sementara terdapat 17 rumah terbakar dan sebagian mengalami kerusakan ringan seperti pecah kaca atau roboh di bagian depan.

Bodewin mengungkapkan, Pemkot telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon untuk melakukan pendataan cepat sekaligus percepatan pembangunan rumah yang rusak.

“Saya sudah koordinasi dengan Dinas PU untuk segera turun tangan membangun kembali rumah yang terdampak,” tegas dia.

Sementara itu, warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bentrokan telah diungsikan ke wilayah Nania dan Negeri Lama untuk memberikan tempat tinggal yang layak untuk sementara waktu.

Para pengungsi pun sedang ditangani oleh Dinas Sosial Kota Ambon dengan memberikan bantuan dasar seperti alat tidur, alat mandi, obat-obatan dan makanan.

 “Kami pastikan baik pengungsi maupun pemilik rumah yang rusak akan mendapat perhatian langsung dari pemerintah,” ujar dia Bodewin mengimbau masyarakat agar tetap menahan diri, tidak terprovokasi, serta bersama-sama menjaga kondisi kota tetap aman dan kondusif pasca kericuhan.

Bentrokan antarwarga pecah dipicu masalah individu hingga melebar pada kelompok-kelompok.

Atas bentrokan tersebut aparat gabungan TNI/Polri tengah disiagakan di sekitar lokasi. 

 

Baca juga: VIDEO - Kontroversi! Video Sri Mulyani Diduga Sebut Guru Beban Negara, Kemenkeu Tegaskan Hoaks

Baca juga: Setelah Disegel Pemko Banda Aceh, Hotel Kupula ‘Tutup Permanen’ di Informasi Google

Baca juga: BREAKING NEWS - Illiza Segel Hotel Kupula Banda Aceh, Diduga Jadi Tempat Maksiat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

 

 

 

Berita Terkini