Fakta Baru Kasus Zara Qairina, Korban Diduga Tak Hanya Dibully Tapi Juga Dilecehkan

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus kematian Zara Qairina Mahathir, siswi Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) di Sabah, Malaysia, memasuki babak baru.

Pukul 8.16 pagi

  • Polisi menerima laporan mengenai penemuan pelajar tersebut.
  • Laporan menyatakan bahwa korban dikirim ke Rumah Sakit Ratu Elizabeth I (HQE I), Kota Kinabalu untuk perawatan lebih lanjut.
  • Cedera internal dilaporkan sangat serius.
  • Wali diberitahu bahwa Zara dalam keadaan koma, dengan kaki dan tangan patah.

17 Juli 2025 (Kamis)

  • Wali membuat keputusan untuk menghentikan dukungan kehidupan setelah dokter memastikan bahwa tidak ada lagi fungsi otak.
  • Laporan polisi resmi dibuat oleh pewaris kedua yang tiba dari Kuala Lumpur.
  • Jenazah Zara disalatkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Kalamauh Mesapol, Sipitang.

18 Juli (Jumat)

  • Kepergian Zara mulai menjadi viral di media sosial, yang juga mengklaim hal itu terkait dengan perundungan.
  • Ketua Dewan Kepercayaan Rakyat (Mara), Datuk Dr Asyraf Wajdi Dusuki, dalam sebuah posting di Facebook, mendesak pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap dugaan insiden perundungan tersebut.
  • Menteri Dalam Negeri, Fadhlina Sidek, dalam postingannya di Facebook, menginformasikan bahwa penyelidikan masih dilakukan oleh kepolisian.
  • Komisaris Polisi Sabah Datuk Jauteh Dikun membenarkan kejadian tersebut.
  • Polisi mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut.
  • Sebuah unggahan di media sosial TikTok diyakini ditulis oleh ibu Zara, Qairina, yang mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang terjadi pada putrinya.

19 Juli 2025 (Sabtu)

  • Noraidah Lamat, 43, (ibu) menyatakan bahwa kehilangan Zara Qairina meninggalkan kesan yang mendalam padanya.

20 Juli 2025 (Minggu)

  • Para ahli waris hadir di Papar IPD untuk membuat laporan tambahan mengenai tindakan prinsipal yang menghalangi laporan awal.
  • Para ahli waris juga telah mengirimkan surat resmi ke pihak sekolah untuk meminta penjelasan atas kejadian tersebut.

21 Juli 2025 (Senin)

  • Anggota Exco Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi dan Pendidikan Sabah, Datuk Mohd Arifin Mohd Arif mengunjungi Noraidah di kediamannya di Kampung Kalamauh Mesapol, Sipitang.
  • Sementara itu, Noraidah tidak ingin ada yang disembunyikan dalam penyelidikan insiden yang menimpa Zara Qairina.

24 Juli 2025 (Kamis)

  • Gelombang solidaritas terhadap Zara Qairina menggunakan tagar #JusticeForZara
  • Solidaritas ini menyusul pengungkapan dari seseorang yang mengaku sebagai anggota keluarga mendiang Zara Qairina dan postingan melalui FB tersebut dibagikan oleh pengguna media sosial.

25 Juli 2025 (Jumat)

  • Kementerian Dalam Negeri telah memastikan bahwa tindakan yang tepat akan diambil berdasarkan hasil penyelidikan polisi atas kematian Zara Qairina.

26 Juli 2025 (Sabtu)

  • Kementerian Pendidikan kembali meyakinkan bahwa penyelidikan atas kematian Zara Qairina akan dilakukan secara transparan dan adil.

29 Juli 2025

  • Mantan kepala Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha, Limauan, Datin Rosnih Nasir, membantah terlibat dalam kematian seorang siswi yang jatuh dari gedung asrama sekolah baru-baru ini.

30 Juli 2025

  • Noraidah mengajukan laporan polisi tambahan di Kantor Polisi Sipitang untuk meminta polisi mengusut tuntas kasus kematian Zara.

31 Juli 2025

  • Konferensi pers Komisaris Polisi Sabah Datuk Jauteh Dikun menyatakan bahwa 60 orang telah dipanggil untuk memberikan pernyataan.
  • Kepolisian Sabah tidak menutup kemungkinan adanya unsur perundungan dalam kasus Zara Qairina 

1 Agustus 2025

  • Pengacara Hamid Ismail dan Shahlan Jufri mewakili Noraidah Lamat mengungkapkan bahwa tidak ada otopsi yang dilakukan terhadap jenazah Zara Qairina setelah dipastikan meninggal pada 17 Juli.

2 Agustus 2025

  • Pernyataan media dari tim hukum bahwa ibu Zara Qairina, Noraidah, tidak pernah mengeluarkan pernyataan apa pun yang mengaitkannya dengan VVIP

3 Agustus 2025

  • Pernyataan media dari tim kuasa hukum bahwa Noraidah kembali membuat laporan polisi di Polsek Sipitang terkait luka memar di punggung Zara Qairina saat memandikan jenazah pada 17 Juli lalu.
  • Pernyataan media dari tim hukum menginformasikan bahwa pakaian dan barang-barang pribadi Zara Qairina tidak diambil oleh polisi.
  • Pengacara mengonfirmasi rekaman audio percakapan Zara Qairina dengan ibunya menjadi viral
Halaman
1234

Berita Terkini