Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Anggota DPRK Lhokseumawe, Farhan Zuhri, SHum, MPd memberikan tanggapan terkait dengan tingginya inflasi di Kota Lhokseumawe pada Juli 2025, dengan kenaikan 0,89 persen.
“Kita mendorong langkah strategis untuk pengendalian Inflasi di Kota Lhokseumawe,” kata Farhan.
“Salah satu langkah strategis adalah komunikasi efektif antar tim TPID dan stakeholder yang terlibat dalam pengendalian inflasi,” urainya.
Tanggapan tersebut disampaikan Farhan pada acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Lhokseumawe jelang Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di KPw Bank Indonesia Lhokseumawe, Kamis (21/8/2025).
Forum yang dipimpin oleh Wali Kota Lhokseumawe, Dr Sayuti Abubakar, SH, MH ini, diisi oleh 3 narasumber yang juga menyajikan data sesuai tupoksi di TPID.
Baca juga: Harga Beras Mahal Picu Inflasi Aceh, Periode Juli 2025 Capai 0,68 Persen
Yaitu Kepala KPw BI Lhokseumawe, Prabu Dewanto, Kepala BPS Lhokseumawe, Sardi, dan M Iqbal selaku Kepala Bulog Cabang Lhokseumawe.
"Inflasi Kota Lhokseumawe tinggi disebabkan oleh beras sebesar 0,73 % , juga ikan dencis 0,11 % , hingga bawang merah 0,09 % ,” ungkap Farhan.
“Persentase tersebut mengakibatkan harga beras tidak stabil menjadi pemicu tingginya angka inflasi bulan lalu,” terang politisi PKS tersebut mencermati data BPS.
Farhan meminta agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau perkembangan inflasi di Kota Lhokseumawe secara konsisten dan berjenjang.
Baca juga: High Level Meeting TPID dan TP2DD: Aceh Fokus pada Ketahanan Pangan hingga Digitalisasi
"Tadi kita juga mendengar respon yang berkembang dalam forum agar pemerintah sigap menyiapkan BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk intervensi harga pasar agar sembako tidak naik," pungkasnya.(*)