Meskipun dalam jangka pendek bisa meningkatkan ketersediaan hara.
Namun, dapat juga menyebabkan hilangnya bahan organik dan unsur hara.
Dampak karhutla lainnya adalah peningkatan emisi gas rumah kaca.
Sebab kebakaran pada areal luas melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan partikel karbon hitam ke atmosfer, yang memperburuk perubahan iklim.
Khusus kebakaran hutan dapat merusak daerah tangkapan air.
Sebab hutan yang terbakar kehilangan kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air, meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
Hilangnya vegetasi akibat kebakaran membuat tanah lebih rentan terhadap erosi, yang menyebabkan sedimentasi sungai dan pendangkalan.
Sedangkan dampak kebakaran bagi kesehatan bisa memicu gangguan infeksi saluran pernapasan akut.
Lantaran asap kebakaran dapat mengandung partikel berbahaya dan gas beracun.
Gangguan kesehatan lainnya dari paparan asap dapat memperburuk kondisi penyakit tertentu seperti jantung dan paru-paru, serta penyakit lainnya.
Selain itu kebakaran luas dapat berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
Alasannya, karhutla dapat menyebabkan seseorang kehilangan mata pencaharian terutama petani.(*)
Baca juga: Masuki Musim Kemarau, Masyarakat Sabang Diminta Waspadai Risiko Kebakaran Lahan