Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Aceh Singkil, Al Husni mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Pasalnya, Aceh Singkil saat ini mulai masuk musim kemarau, ditandai hampir tiga pekan wilayah itu tak hujan.
"Hindari membuka lahan kebun maupun keperluan lainnya dengan cara membakar," kata Al Husni.
Al Husni juga mengingatkan warga hindari membakar sampah dan membuang puntung rokok di area hutan, kebun, dan lahan kering.
Karena dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca juga: BMKG Sebut 70 Persen Wilayah Aceh Masih Musim Kemarau, Warga Diminta Waspada Potensi Kekeringan
Kemudian sebagai langkah antisipasi mencegah terjadinya kebakaran, warga diminta membersihkan lahan dari semak kering yang mudah terbakar di sekitar area permukiman.
Bukan tanpa alasan larangan membuka lahan dengan cara dibakar.
Sebab bila terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), maka dampaknya sangat merugikan bagi lingkungan, kesehatan manusia, maupun ekonomi.
Dampak lingkungan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem lantaran kebakaran menghancurkan habitat alami flora dan fauna.
Kondisi itu menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan terancamnya spesies endemik.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Bakongan Aceh Selatan Meluas, Sudah Capai 42 Ha, Dikhawatirkan Merambat ke TNGL
Selanjutnya terjadi perubahan sifat tanah.
Meskipun dalam jangka pendek bisa meningkatkan ketersediaan hara, namun dapat juga menyebabkan hilangnya bahan organik dan unsur hara.
Dampak karhutla lainnya adalah peningkatan emisi gas rumah kaca.
Sebab, kebakaran pada areal luas melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan partikel karbon hitam ke atmosfer, yang memperburuk perubahan iklim.
Khusus kebakaran hutan, juga dapat merusak daerah tangkapan air.
Baca juga: Hati-hati! Sabang Masuki Fase Musim Kemarau, Intensitas Hujan Turun, BMKG Ingatkan Potensi Karhutla
Karena hutan yang terbakar kehilangan kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air, meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
Hilangnya vegetasi akibat kebakaran membuat tanah lebih rentan terhadap erosi, yang menyebabkan sedimentasi sungai dan pendangkalan.
Sedangkan dampak kebakaran bagi kesehatan bisa memicu gangguan infeksi saluran pernapasan akut.
Lantaran asap kebakaran dapat mengandung partikel berbahaya dan gas beracun.
Gangguan kesehatan lainnya dari paparan asap dapat memperburuk kondisi penyakit tertentu seperti jantung dan paru-paru, serta penyakit lainnya.
Baca juga: VIDEO - Kebakaran Lahan di Aceh Selatan Ancam Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser
Selain itu kebakaran luas dapat berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
Alasannya, karhutla dapat menyebabkan seseorang kehilangan mata pencaharian terutama petani.
Cuaca 11 Kecamatan
Sementara itu, delapan dari 11 kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil, cuacanya cerah pada Sabtu (23/8/2025).
Sementara tiga kecamatan sisanya diperkirakan berawan.
Dikutif dari laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), delapan kecamatan di Aceh Singkil yang diprediksi cerah yaitu Kecamatan Simpang Kanan.
Lalu Kecamatan Singkil, Gunung Meriah, Kuta Baharu, Singkil Utara, Singkohor, Kuala Baru dan Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Sedangkan tiga kecamatan yang diprediksi berawan adalah Kecamatan Suro Makmur, Danau Paris, dan Kecamatan Pulau Banyak.
Baca juga: Ini Prakiraan Cuaca Sebagian Aceh Besok Hingga Selasa, 26 Agustus 2025
Suhu udara antara 24-31 derajat Celcius (⁰C). Kelembaban 57 sampai 91 persen.
Cuaca maritim udara kabur dengan suhu 27 ⁰C, gelombang 1,9 meter, angin Timur Laut 3 knot dan arus ke arah Barat 48 centimeter per detik.(*)