Dalam penyampaiannya, ustaz muda asal Aceh ini membahas tentang alokasi porsi rezeki bagi setiap makhluk hidup di muka bumi yang telah ditetapkan Allah SWT sejak awal penciptaan alam semesta.
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dosen Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) serta Studi Islam Banda Aceh, Ustadz Muharril Ashari Lc MA, mengisi tausiah Subuh di Masjid Al-Ikhlas, Perumnas Keutapang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Minggu (24/8/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan Jamaah Safari Subuh (JSS) Kabupaten Pidie yang berpusat di Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli.
Dalam penyampaiannya, ustaz muda asal Aceh ini membahas tentang alokasi porsi rezeki bagi setiap makhluk hidup di muka bumi yang telah ditetapkan Allah SWT sejak awal penciptaan alam semesta.
“Sejak awal penciptaan, Allah telah mengalokasikan sumber rezeki.
Bagi setiap hamba yang senantiasa beribadah dan mengabdi kepada-Nya, Allah memberikan rezeki yang berlimpah, terutama bagi yang bangun di awal malam untuk Tahajud dan menuju masjid.
Mereka akan menghirup udara paling bersih yang menyehatkan paru-paru. Itu adalah sifat Ar-Razzaq Allah untuk kesehatan manusia,” jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - 6 Santri Hanyut Saat Mandi di Krueng Cot Kuala Mane-Pidie, 5 Meninggal, 1 Hilang
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa bukan hanya manusia, tetapi seluruh makhluk hidup, bahkan mikroba dan bakteri sekalipun, mendapatkan rezeki dari Allah SWT sesuai takaran-Nya.
Namun, Allah juga berkuasa mencabut segala nikmat kapan pun Dia kehendaki.
Ustaz Muharril juga mengisahkan riwayat pada masa Nabi Sulaiman AS ketika berdialog dengan seekor semut.
Nabi bertanya berapa banyak gandum yang dikonsumsinya dalam setahun. Semut menjawab dua butir.
Namun setelah diuji, semut hanya memakan satu butir, karena meyakini bahwa manusia tidak akan mampu menjamin rezekinya di tahun berikutnya.
Keyakinan semut, Allah-lah yang sesungguhnya menjamin rezeki setiap makhluk.
Baca juga: Gadis Pidie Jadi Korban TPPO, Dipaksa Layani Pria Bejat dalam Mobil, Pelaku Raup Rp 4 Juta Sehari
“Kisah ini memberi inspirasi bahwa hanya Allah yang menjamin rezeki bagi semua makhluk hidup,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Allah SWT yang menurunkan hujan untuk menyuburkan tanah, sehingga tanaman berbuah dan menjadi sumber makanan bagi manusia maupun hewan.
“Ketenteraman dalam rezeki hakiki adalah ketika ia diperoleh dengan ketenangan jiwa,” pungkasnya. (*)