Mereka diduga sebagai aktor intelektual yang merencanakan dan mengatur skenario penculikan dan pembunuhan tersebut.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, membenarkan bahwa C, DH, YJ, dan AA berperan sebagai aktor intelektual.
“Benar (mereka aktor intelektual),” kata Abdul, Minggu (24/8/2025) dikutip Bangkapos.com dari Kompas.com.
“Saat ini, para tersangka sedang dilakukan pendalaman secara intensif,” ujarnya.
Polisi juga masih menelusuri sosok lain yang disebut para pelaku sebagai “bos” dan diduga berada di Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Sosok Dwi Hartono, Otaki Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Dikenal Dermawan, Sempat Ingin Maju Bupati Tebo
Peran Pelaku dan Kronologi Penculikan
Adrianus Agal, Kuasa hukum kelompok penculik yakni AT, RS alias Eras, RAH, dan RW, menyebut kliennya hanya menjemput korban untuk diserahkan ke pihak lain.
“Adik kami Eras ini diminta untuk menjemput paksa. Di mana pada saat adik kami Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore dengan cara paksa,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Sosok orang yang memerintah Eras untuk menjemput korban adalah berinisial F yang disebut berasal dari sebuah instansi.
"Eras diminta menjemput paksa (menculik) korban atas perintah dari oknum F," kata Adrianus.
Eras dan tiga rekannya juga diminta mengantarkan Ilham kepada F di daerah Cawang, Jakarta Timur.
Penculikan terjadi pada Rabu (20/8/2025) di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Rekaman CCTV memperlihatkan korban mengenakan kemeja batik cokelat dan celana panjang krem, berusaha melawan sebelum dipaksa masuk ke mobil putih.
Keesokan harinya, Kamis (21/8/2025), jasad korban ditemukan di persawahan Kampung Karangsambung, Bekasi, dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban.
"Mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban. Pada saat waktu ketemu lagi, di situlah bahwa mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi,” jelas Adrianus.
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru, menyebut penyebab kematian korban adalah hantaman benda tumpul di dada dan leher yang menyebabkan kesulitan bernapas.