SERAMBNEWS.COM, IDI - Satuan Brimob Polda Aceh melalui unit Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir (KBRN) Detasemen Gegana memastikan tidak ada kandungan gas beracun di udara sekitar wilayah PT Medco E&P Malaka, Aceh Timur. Deteksi ini dilakukan setelah warga setempat melaporkan adanya bau menyengat yang meresahkan, Rabu (27/8/2025).
Komandan Satuan Brimob Polda Aceh, Kombes Pol Zuhdi Batubara SIK MHan memerintahkan tim untuk segera melakukan pengecekan di lokasi. Pengecekan itu dipimpin langsung oleh Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda Aceh, Kompol Akmal SE MM.
Pemeriksaan udara ini berawal dari laporan warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, yang mencium bau menyengat sejak Ahad, 24 Agustus 2025. Bau tersebut diduga berasal dari aktivitas shutdown (penghentian sementara) di area PT Medco. Kekhawatiran ini mendorong sekitar 40 warga untuk menyampaikan protes ke Kantor Camat Banda Alam.
Menanggapi laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari personel KBRN Brimob, Polsek Banda Alam, Polres Aceh Timur, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), serta perwakilan masyarakat, bergerak cepat untuk melakukan deteksi.
Sejak dini hari, tim menggunakan alat deteksi canggih Chempro 100i dan alat deteksi H2S untuk memeriksa tiga titik lokasi. Pemeriksaan pertama dilakukan sekitar 600 meter di sebelah barat laut Desa Panton Rayeuk T. Tim kemudian melanjutkan pemeriksaan ke titik kedua, yaitu di dekat sumur Alu Siwah.
Hasil dari seluruh pemeriksaan menunjukkan kadar gas di udara masih berada di ambang batas normal dan aman bagi kesehatan. Tidak ditemukan zat beracun berbahaya seperti yang dikhawatirkan warga.
“Hasil deteksi udara di beberapa titik masih dalam ambang batas normal. Tidak ada temuan gas beracun. Brimob bersama instansi terkait akan terus mengawasi perkembangan situasi demi keamanan warga,” ujar Kompol Akmal, yang juga memimpin langsung tim di lapangan.
Setelah seluruh pemeriksaan selesai, tim menyampaikan hasil tersebut langsung kepada warga setempat untuk menenangkan kekhawatiran mereka.
Unit KBRN Brimob Polda Aceh yang dipimpin oleh Ipda M Thalib akan terus melakukan pemantauan berkala di sekitar area PT Medco guna memastikan keselamatan dan keamanan lingkungan bagi masyarakat sekitar.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Timur, Muslidar menerangkan, pihaknya juga mendampingi tim survei melakukan pemantauan. Titik lokasi survei juga sesuai yang ditunjuk oleh masyarakat Pantan Rayeuk T. di mana warga mengatakan bahwa adanya gas beracun kebocoran dari PT Medco E&P Malaka.
Meskipun begitu, saat ini masyarakat masih bertahan di kantor camat belum ada yang pulang ke rumah masing-masing. "Kami akan turun lagi ke sana, karena masyarakat masib bertahan di kantor camat belum ada yang mau pulang," ucapanya.(al)