Kesehatan

Sadari dan Sadanis, Dua Langkah Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara yang Selamatkan Nyawa

Melalui dua langkah sederhana, yakni Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Pemeriksaan oleh Tenaga Medis), setiap wanita dapat mendete

Editor: Mursal Ismail
FREEPIK.COM/diana.grytsku
ILUSTRASI - Ilustrasi kanker payudara 

Melalui dua langkah sederhana, yakni Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Pemeriksaan oleh Tenaga Medis), setiap wanita dapat mendeteksi perubahan sejak dini dan meningkatkan peluang sembuh secara signifikan.

SERAMBINEWS.COM - Kanker payudara bukan hanya persoalan medis, tetapi juga tentang kesadaran dan keberanian perempuan menjaga kesehatannya sendiri. 

Melalui dua langkah sederhana, yakni Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Pemeriksaan oleh Tenaga Medis), setiap wanita dapat mendeteksi perubahan sejak dini dan meningkatkan peluang sembuh secara signifikan.

Deteksi dini terbukti menjadi kunci utama dalam menekan angka kematian akibat kanker payudara.

Karena itu, penting bagi setiap wanita untuk menjadikan Sadari dan Sadanis sebagai kebiasaan rutin, bukan hanya saat ada keluhan.

Ingat, mengenali tubuh sendiri adalah bentuk cinta dan perlindungan terhadap diri sendiri. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin besar pula kesempatan untuk hidup sehat, kuat, dan panjang umur.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2022 mencatat, sekitar 2,3 juta wanita di dunia didiagnosis kanker payudara dengan 670 ribu kematian.

Baca juga: Kanker Payudara Renggut Nyawa Mpok Alpa, Gejala Awal Muncul Benjolan, Sempat Dikira Kantong ASI

 Di Indonesia, menurut laporan GLOBOCAN 2022, penyakit ini menduduki peringkat pertama dengan 16,2 persen kasus baru dari seluruh jenis kanker dan 30,1 persen kasus baru di kalangan wanita.

“Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut karena mengabaikan perubahan kecil di payudara.

Padahal, kalau diperiksa sejak dini, pengobatan bisa jauh lebih sederhana dan hasilnya lebih baik,” kata dr Ivan Rinaldy, Sp.B, Subsp. Onk(K), Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Bethsaida Hospital Gading Serpong di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Mengenali Risiko dan Gejala Sejak Dini

Kanker payudara bisa menyerang siapa pun, namun risikonya meningkat pada wanita berusia di atas 40 tahun, belum pernah hamil, tidak menyusui, atau mengalami menstruasi terlalu dini maupun menopause terlambat.

Gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, kelebihan berat badan, merokok, serta konsumsi alkohol juga dapat memperbesar risiko.

Gejala awalnya sering kali tidak terasa sakit, namun bisa dikenali lewat perubahan kecil seperti benjolan keras di payudara, perubahan bentuk atau posisi puting, keluarnya cairan tidak normal, kulit tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange), atau muncul benjolan di ketiak.

Sadari: Langkah Kecil yang Berdampak Besar
 
Menurut dr Ivan, Sadari sebaiknya dilakukan oleh semua wanita di atas 20 tahun.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved