Aksi Damai di DPRA
Kapolda Aceh Ajak Ulama dan Masyarakat Panjatkan Doa untuk Kedamaian Negeri dan Kelancaran Aksi
Ajakan ini dikirim Kapolda Aceh, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah, melalui fasilitas WhatsApp, ditujukan kepada para Waled, Abu, Tgk, dan Ustaz.
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Zaenal
Sementara dari Lhokseumawe, wartawan Serambi Indonesia Saiful Bahri melaporkan, massa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pasee, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB, tiba di depan gedung DPRK Lhokseumawe.
Para pendemo yang mayoritas mahasiswa mengunakan almamater kampus masing-masing, mengusung sejumlah poster dan spanduk, mereka berjalan secara tertib menuju ke gedung DPRK Lhokseumawe.
Saat tiba di lokasi, para pendemo duduk tertib di badan jalan.
Para orator pun mulai berorasi secara bergantian.
Mereka juga membaca 8 petisi:
1. Mendesak reformasi Polri dan copot Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
2. Tolak RUU KUHAP.
3. Tolak penambahan lima Batalyon di Aceh.
4. Mengecam tindakan kriminalitas terhadap pers.
5. Tolak kenaikan pajak PBB Lhokseumawe.
6. Menolak kenaikan tunjangan DPR RI.
7. Menolak pembuatan sejarah ulang Indonesia dan copot Menteri Fadli Zon.
8. Mendesak Pemerintah Aceh untuk segera menyelesaikan bonus atlet Aceh.
Baca juga: Ini 8 Tuntutan Pendemo di Gedung DPRK Lhokseumawe
Ulama dan tokoh serukan Aceh damai
Sebelumnya, para ulama dan tokoh Aceh menyerukan pentingnya menjaga perdamaian dan ketertiban di Tanah Rencong.
Mereka menegaskan bahwa aksi bakar-membakar dan penjarahan tidak sesuai dengan nilai-nilai Syariat Islam yang menjadi landasan kehidupan masyarakat Aceh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.