Liputan Eksklusif Aceh

Maulid Nabi di Aceh, Ketua STAI Jamiatut Tarbiyah: Momentum Jaga Tradisi dan Bina Karakter Generasi

“Maulid adalah ekspresi cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Ia bukan hanya perayaan, melainkan media pendidikan karakter...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
TGK FAUZAN - Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Jamiatut Tarbiyah Lhoksukon, Tgk Fauzan MA. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi masyarakat Aceh tidak sekadar tradisi tahunan, tetapi sarat makna spiritual, sosial, hingga ekonomi.

Momentum Maulid juga harus menjadi ruang refleksi, terutama bagi generasi muda Aceh, agar semakin meneladani akhlak Rasulullah SAW di tengah tantangan era digital.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Jamiatut Tarbiyah Lhoksukon, Tgk Fauzan MA saat dimintai pendapatnya oleh Serambinews.com, Senin (1/9/2025).

Karena bagi masyarakat Aceh, Maulid Nabi Muhammad merupakan salah satu momen keagamaan paling penting di Aceh. Tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi budaya lokal yang kuat dan mengakar.

“Maulid adalah ekspresi cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Ia bukan hanya perayaan, melainkan media pendidikan karakter agar umat Islam, khususnya pemuda Aceh, mampu menjaga iman, akhlak, dan identitas di tengah perubahan zaman,” ujar Tgk Fauzan.

 Di Aceh, peringatan Maulid Nabi berlangsung lebih panjang dibanding daerah lain, yakni hingga tiga bulan lamanya sejak Rabiul Awwal.

Tradisi ini kata Tgk Fauzan, sudah berlangsung sejak masa Kerajaan Aceh Darussalam, ketika Maulid dijadikan momentum memperkuat ukhuwah sekaligus menunjukkan kemakmuran rakyat.

“Perayaan Maulid di Aceh adalah warisan sejarah. Kenduri besar-besaran yang kita laksanakan hari ini adalah cermin kebersamaan dan kedermawanan umat. Semua masyarakat, kaya dan miskin, duduk sama rendah di meunasah, menikmati makanan dalam satu dulang,” katanya.

Kegiatan utama dalam Maulid di Aceh adalah kenduri dengan menyajikan dalong (talam besar berisi nasi dan lauk-pauk), serta pembacaan shalawat bersama menggunakan kitab Barzanji atau nadham yang populer di Aceh.

Menurut Tgk Fauzan, shalawat tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada Rasulullah, tetapi juga sarana membangun solidaritas sosial.

“Ketika kita bersama-sama melantunkan nadham maulid, kita bukan hanya memuji Nabi, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan. Inilah nilai sosial yang sangat tinggi dalam tradisi Maulid Aceh,” ujarnya.

Selain sisi spiritual dan sosial, Maulid juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Pasar-pasar di Aceh ramai dipadati pembeli yang mencari bahan kenduri, mulai dari ayam, daging, hingga rempah-rempah. Pedagang kecil, petani, hingga pengrajin makanan merasakan berkah dari perputaran uang selama perayaan berlangsung.

“Maulid tidak hanya menghidupkan meunasah, tapi juga menghidupkan pasar. Inilah bukti bahwa Islam membawa kemaslahatan tidak hanya untuk rohani, tapi juga jasmani,” tambahnya.

Tgk Fauzan menekankan bahwa ulama Aceh memiliki peran sentral dalam menjaga tradisi Maulid agar tetap sesuai dengan syariat. Mereka hadir memberikan ceramah, membimbing umat, dan menafsirkan nilai-nilai yang terkandung dalam peringatan Maulid.

“Ulama adalah pengawal akidah dan akhlak umat. Tradisi mulia ini harus terus dijaga agar tidak sekadar jadi seremoni, tetapi benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Baca juga: VIDEO - Imbauan MPU Aceh: Sambut Maulid dengan Shalawat di Setiap Penjuru

Tgk Fauzan mengingatkan pentingnya Maulid sebagai media pendidikan karakter generasi muda. Ia menyoroti tantangan zaman modern, di mana degradasi moral mulai tampak akibat gaya hidup digital yang serba instan.

“Harapan kita, Maulid tidak hanya sebatas gema nadham yang indah atau semangat membawa dalong ke meunasah. 

Generasi muda Aceh harus menjadikan Maulid sebagai cermin untuk memperbaiki diri. Mereka harus meneladani Rasulullah SAW: jujur, amanah, berakhlak mulia, dan peduli kepada sesama,” pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved