Perahu Karam di Aceh Tamiang
BPBD Aceh Tamiang Perluas Radius Pencarian, Manfaatkan Kecanggihan Aqua Eye
Hari kedua operasi pencarian dan penyelamatan korban perahu tenggelam di Aceh Tamiang telah diperluas mencapai tujuh kilometer, Senin (8/9/2025)
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Hari kedua operasi pencarian dan penyelamatan korban perahu tenggelam di Aceh Tamiang telah diperluas mencapai tujuh kilometer, Senin (8/9/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery menyampaikan kebijakan ini sebagai upaya memaksimalkan operasi pencarian Adi Candra (40) dan anaknya, Ubai Fadilah Candra (11) yang tenggelam pada Minggu (7/9/2025) pagi.
“Sejak hari pertama kekuatan sudah full, kami BPBD didukung oleh Satgas SAR, Damkar, Basarnas dan unsur lainnya,” kata Iman melalui Kabid Darlog, Bambang Supriyanto, Senin (8/9/2025).
Bambang melanjutkan radius pencarian ini bisa ditambah sesuai kondisi di lapangan. Dalam operasi ini pihaknya juga menggunakan aqua eye.
Alat ini memiliki kecanggihan untuk melihat objek di dalam air. Namun sejauh ini kata Bambang, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Baca juga: Perahu Korban Ditemukan Warga dalam Posisi Terbalik di Sungai Tamiang, Hanyut Dua Kilometer
“Belum ada, masih belum ditemukan tanda-tanda,” kata Bambang didampingi Komandan Operasi, Surya Darma.
Adi Candra (40) warga Tanjungmulia, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang dilaporkan hilang saat membawa dua anak dan satu keponakannya naik perahu, Minggu (7/9/2025) pagi.
Saat kejadian debit air sungai sedang tinggi dampak hujan deras di wilayah hulu. Dalam insiden ini Adi dan putra sulungnya, Ubai gagal menyelamatkan diri.
Baca juga: BREAKING NEWS - Perahu Rombongan Pemancing Karam di Aceh Tamiang, Dua Selamat, Ayah dan Anak Hilang
Baca juga: Fakta-fakta Laka Maut Bus Rombongan Atlet Karate Medan di Jalan Tol, Sopir Kabur, 2 Atlet Tewas
Posisi mesin normal
Sementara putra keduanya, ANC (7) dan keponakan AA (13) berhasil selamat dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Seruway.
Perahu korban sendiri belakangan ditemukan warga dalam kondisi terbalik berjarak dua kilometer dari tempat kejadian perkara.
Dari amatan, tidak ditemukan kerusakan berarti pada perahu tersebut, termasuk posisi mesin masih berada di tempat normal. (mad)
Baca juga: Perahu Karam di Aceh Tamiang, Korban Tinggalkan Bayi Berusia 26 Hari, Istri Berharap Mukjizat
Baca juga: TNI AL Mau Ambil Kapal Induk Italia Berusia 40 Tahun, Bagaimana Spesifikasi dan Kehebatannya?
Ketua MPU Bireuen: Kenduri Maulid Memperkuat Persaudaraan Sebangsa dan Setanah Air |
![]() |
---|
Awas! Simpang Kanan Catat Kasus Tertinggi DBD di Aceh Singkil, Ini Datanya |
![]() |
---|
Aceh Singkil Endemik Demam Berdarah, Ini Penyebab dan Cara Pencegahannya |
![]() |
---|
Kesadaran Warga Aceh Singkil Jaga Kebersihan Lingkungan Minim, Jadi Faktor Pemicu DBD |
![]() |
---|
Ruam di Kulit Bukan Satu-satunya Gejala Demam Berdarah, Ini Penjelasan dr Tri Patriyuni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.