Pangdam IM

Ini Sejumlah Catatan Guru Besar UIN Ar-Raniry untuk Pangdam IM Baru Jaga Kesejukan Aceh

Guru Besar UIN Ar-Raniry itu menyampaikan, selama 20 tahun damai Aceh, peran Pangdam IM sangat signifikan dalam...

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
FOR SERAMBINEWS.COM
GURU BESAR UIN - Guru Besar FTK UIN Ar-Raniry, Prof Saiful Akmal. Ini Sejumlah Catatan Guru Besar UIN Ar-Raniry untuk Pangdam IM Baru Jaga Kesejukan Aceh. 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof Saiful Akmal menyampaikan sejumlah catatan usai Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo resmi menjabat sebagai Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), menggantikan Mayjen TNI Niko Fahrizal.

Menurutnya, tantangan dalam konteks nasional, bagaimana membuat stabilitas keamanan dan sosial politik dalam kondisi terjaga.

"Meski ada penyampaian aspirasi dari elemen masyarakat, saya pikir dapat kita sikapi secara bijak, perlu dipertahankan dan diapresiasi, komentar-komentar Pangdam yang menyejukkan dan mendukung segala aksi-aksi damai sangat diperlukan," ucap Prof Saiful saat dihubungi, Rabu (10/9/2025).

Guru Besar UIN Ar-Raniry itu menyampaikan, selama 20 tahun damai Aceh, peran Pangdam IM sangat signifikan dalam konteks memberikan dukungan pembangunan seperti stabilitas, memberi ruang penyampaian aspirasi dalam koridor yang legal.

"Kalau ini dijaga, semua saya pikir akan berjalan positif, pertumbuhan ekonomi bisa mulai bangkit," tambahnya.

Dikatakan, Pangdam IM yang baru diharapkan merangkul elemen sipil untuk duduk dan mendengarkan aspirasi mereka, sehingga bisa dijadikan mitra dalam konteks saling mengingatkan, saling mendukung dan tidak sebaliknya.

"Saya pikir ini momen penting yang menunjukkan kemauan Pangdam untuk membuka komunikasi secara terbuka dengan siapa saja, tidak menjadi sosok yang susah dikomunikasikan atau kurang dekat dengan multistakeholders di Aceh," ucap Prof Saiful.

Baca juga: Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo Resmi Jabat Pangdam IM

Kemudian guru besar yang juga Kepala UPT Pusat Layanan Internasional UIN Ar-Raniry itu juga menyampaikan, dalam konteks pendidikan, kerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan di UIN Ar-Raniry, Universitas Syiah Kuala (USK) atau kampus lainnya di Aceh, penting untuk menguatkan wawasan kebernegaraan, tidak hanya konteks keamanan pertahanan, tetapi juga konteks menjaga keutuhan dan soliditas elemen-elemen sipil, bisa saling mendukung 

Kemungkinan kerja sama lain, mengajak pimpinan-pimpinan universitas untuk berkontribusi terhadap pembangunan dan pendidikan yang pada akhirnya memperkuat stabilitas daerah.

"Ini akan membuat kepercayaan terhadap unsur pemerintah maupun masyarakat sipil semakin kuat, sehingga efeknya adalah kesejahteraan ekonomi, kesadaran publik itu meningkat," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved