Intip Kunjungan Kak Ana ke 'Dapur' Konveksi di Aceh Utara, Produknya Sudah Dipasok ke Luar Kota

"Produk yang kami buat ini kami distribusikan secara grosiran ke seluruh tempat penjualan di Aceh dan sebagian tempat di Kota Medan dan Padang," kata Herlinda. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Marlina Muzakir atau akrab disapa Kak Ana mengunjungi tempat pembuatan ragam produk konveksi yang terjangkau dan berkualitas yaitu NG Konveksi, yang terletak di Jalan Elak Gampong Kuala Dua, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (11/9/2025). 

Kedatangannya disambut oleh pemilik usaha Herlinda dan suaminya Nasir.

Usaha konveksi pasangan suami istri itu meliputi gorden, seprei, baju, mukena, bed cover, dan produk lainnya. 

Tempat usaha konveksi itu berada di ruko dengan 3 pintu.

Sebanyak 63 orang pekerja membantu proses produksi mulai dari pemotongan bahan hingga penjahitan produk.

Semua pekerja adalah perempuan. 

Owner NG Konveksi, Herlinda mengatakan, bahan baku produk usahanya itu diimpor langsung dari China.

Sehingga barang yang diproduksi berkualitas dan harganya tetap terjangkau. 

"Produk yang kami buat ini kami distribusikan secara grosiran ke seluruh tempat penjualan di Aceh dan sebagian tempat di Kota Medan dan Padang," kata Herlinda. 

Baca juga: Cegah Stunting, Kak Ana Salurkan 5,4 Ton Ikan Segar untuk Warga Lhokseumawe 

Ketua Dekranasda Aceh, Kak Ana, menyambut menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran usaha NG Konveksi.

Ia mengatakan, usaha seperti itu sangat dibutuhkan di Aceh agar dapat menyerap tenaga kerja, terutama untuk kaum perempuan. 

Selain itu, Kak Ana juga bahagia sebab barang yang diproduksi terjangkau dan berkualitas.

Dengan begitu, produk lokal Aceh dapat bersaing dengan produk dari daerah lain. 

"Harganya merakyat, nggak kalah dari Bandung," kata Kak Ana. 

Lebih lanjut, kata Kak Ana, pihaknya dari Dekranasda Aceh siap bekerja sama dengan NG Konveksi untuk memperluas usaha tersebut agar semakin banyak tenaga kerja yang diserap.

Semakin banyak produk dari Aceh yang menjangkau pasar nasional. (*)