Danrem Lilawangsa Tanam Jagung Perdana di Lahan Binaan Kodim Aceh Utara, Target Panen Desember

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran memimpin langsung kegiatan tanam jagung perdana di lahan binaan Kodim 0103/Aceh Utara.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin (15/9/2025), di Desa Cot Girek Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Program ini merupakan bagian dari komitmen TNI dalam mendukung visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan memanfaatkan lahan tidur seluas tiga hektare, Kodim 0103/Aceh Utara bersama PT Vinca Rosea menginisiasi proyek pertanian terpadu (integrated farming) yang diharapkan menjadi model ketahanan pangan di Aceh.

Kegiatan tanam jagung perdana ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari berbagai institusi.

Baca juga: Polres Bireuen dan 10 Polsek Serentak Tanam Jagung di Dayah, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Di antaranya, Danlanal Lhokseumawe, Letkol Marinir Bondan Wahyu Adi, Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, dan pimpinan PT Vinca Rosea Lhokseumawe, H Azhari.

Hadir juga, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Ahzan, Danyonkav 11/MSC, Letkol Kav Fajar Hapsari Nugroho, serta tamu undangan dari unsur pemerintah dan masyarakat.

Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan penuh terhadap program ketahanan pangan yang digagas oleh TNI bersama mitra swasta dan masyarakat.

Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin menjelaskan, bahwa lahan seluas tiga hektare tersebut sebelumnya merupakan lahan tidur yang tidak dimanfaatkan.

Kini, lahan tersebut disulap menjadi kawasan pertanian terpadu yang akan ditanami jagung, padi gogo, serta dikembangkan untuk peternakan sapi, domba, kambing, ayam, dan kolam ikan.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polres Pidie Jaya Tanam Jagung di Lahan Seluas 2 Hektare

“Lahan ini akan menjadi pilot project integrated farming. Selain tanaman pangan, akan ada peternakan dan perikanan yang dikelola secara terpadu,” ujar Letkol Jamal.

Tidak hanya fokus pada produksi pangan, lahan ini juga dirancang sebagai pusat edukasi dan ekowisata.

Dandim menyebutkan, bahwa area tersebut akan dibuka untuk kunjungan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, PAUD, SD, SMP, hingga SMA.

Masyarakat umum juga diundang untuk belajar langsung tentang budidaya tanaman, peternakan, dan perikanan.