Aceh Barat
Terkait 1.106 Anak Putus Sekolah di Aceh Barat, Bupati Bentuk Satgas Wajib Belajar 13 Tahun
Satgas ini akan bekerja lintas sektor, melibatkan Dinas Pendidikan, perangkat gampong, tokoh masyarakat, hingga lembaga sosial...
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM, menyatakan keprihatinannya terhadap tingginya angka anak putus sekolah di daerahnya. Berdasarkan data terbaru, tercatat 1.106 anak di Aceh Barat yang tidak melanjutkan pendidikan formal.
“Anak putus sekolah adalah mereka yang berhenti mengikuti pendidikan sebelum menuntaskan jenjangnya. Penyebabnya sangat beragam, mulai dari ekonomi keluarga yang lemah, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, hingga minimnya akses dan motivasi belajar,” ujar Tarmizi, Rabu (17/9/2025).
Sebagai langkah konkret, Pemkab Aceh Barat membentuk Satuan Tugas (Satgas) Program Wajib Belajar 13 Tahun dan Penanganan Anak Tidak Sekolah. Satgas ini akan bekerja lintas sektor, melibatkan Dinas Pendidikan, perangkat gampong, tokoh masyarakat, hingga lembaga sosial, dalam upaya menyelamatkan hak pendidikan anak-anak di Aceh Barat.
Tarmizi menegaskan, Satgas tersebut diberikan mandat penuh untuk menyusun program kerja, menyusun regulasi pendukung, hingga melakukan pemantauan dan evaluasi program secara berkala.
“Satgas harus bekerja maksimal untuk memastikan tidak ada lagi anak Aceh Barat yang kehilangan haknya untuk belajar,” tegasnya.
Selain pembentukan Satgas, Tarmizi juga menekankan pentingnya peran gampong sebagai garda terdepan dalam pembangunan manusia. Melalui penandatanganan MoU antara Bupati dan para Keuchik, setiap gampong diberi tanggung jawab untuk mendeteksi secara dini potensi anak putus sekolah serta melakukan pemantauan berkelanjutan.
Tak hanya itu, Pemkab Aceh Barat juga meluncurkan sejumlah program prioritas, di antaranya, Pendataan Berbasis Gampong, untuk memastikan data anak putus sekolah lebih akurat, dan Program Teman Edukasi dan Belajar di Sekolah (TERAS).
Baca juga: Disdik Aceh Barat Soroti Banyaknya SD di Setiap Gampong Sebabkan Siswa Menipis
Selain itu juga ada program Sediakan dan Lengkapi Sarana Prasarana Sekolah (SELARAS), Beasiswa untuk Siswa Miskin Berprestasi (PRESTASI), Bantuan Alat Sekolah untuk Keluarga Miskin (BALSEM), dan kampanye kesadaran pendidikan melalui tokoh agama, adat, dan media lokal.
Dengan langkah terpadu ini, Pemerintah Aceh Barat menargetkan penurunan angka anak putus sekolah secara bertahap dan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar program, melainkan investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda Aceh Barat yang cerdas, sehat, dan siap menghadapi tantangan pembangunan,” tutup Tarmizi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.