Pendaftaran Ditutup, Pemohon Bantuan di Baitul Mal Bireuen Ribuan Orang, Ini Langkah BMK

bantuan secara online beberapa waktu lalu, pihaknya telah menerima permohonan bantuan untuk modal usaha 9.381 orang,

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pemohon bantuan ke Baitul Mal Kabupaten (BMK) Bireuen dari berbagai UMKM, masyarakat miskin dan lainnya sejak beberapa waktu lalu secara online dan sudah ditutup mencapai ribuan pemohon.

Memastikan data pemohon akurat, BMK akan melakukan verifikasi
faktual terkait permohonan bantuan diajukan masyarakat secara online sehingga penyaluran bantuan nanti benar-benar tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan Ketua BMK Bireuen Tgk Muhammad Hafiq yang didampingi komisioner BMK lainnya menjawab Serambinews.com, Kamis (18/9/2025) terkait banyaknya pemohon yang mengajukan berkas secara online ke BMK Bireuen.

Baca juga: Baitul Mal Bireuen Bangun 80 Rumah Korban Kebakaran dan Duafa, Bupati dan Camat Letak Batu Pertama

Ditambahkan, setelah dibuka proses pendaftaran beberapa jenis bantuan secara online beberapa waktu lalu, pihaknya telah menerima permohonan bantuan untuk modal usaha 9.381 orang, fakir
uzur 1.664 orang, janda fakir 2.801 orang, fakir miskin 3.018 orang.

Hal utama dengan adanya data tersebut katanya, Baitul Mal sudah
memiliki data terkait kebutuhan bantuan bagi masyarakat.

Namun, dibanding dengan pendapatan Baitul Mal tentunya bantuan ini belum dapat direalisasikan sekaligus, butuh waktu sekitar 4 sampai 5 tahun.

Bagi pemohon yang mengajukan permohonan beberapa waktu lalu,
bantuannya belum dapat diberikan tahun 2025.

Belum dapat diberikan karena tim BMK terlebih dahulu akan melakukan verifikasi faktual terhadap pemohon bantuan itu secara by name by address (berdasarkan nama dan alamat-red) memastikan penerima nanti benar-benar memenuhi syarat, dan bantuan yang diberikan juga tepat sasarannya tahun 2026.

Tgk Muhammad Hafiq menambahkan, dalam realisasi bantuan tahun 2026 nantinya dilakukan pemerataan minimal satu orang satu desa khusus fakir miskin dan janda fakir.

"Pemerataan ini perlu dilakukan karena Baitul Mal juga ada menyalurkan bantuan bagi siswa SD, SMP, MTs, dan berbagai jenis bantuan lainnya", jelasnya.

Begitu juga untuk bantuan modal usaha bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah mengajukan permohonan, BMK mengupayakan dapat diberikan secara bergantian sehingga adanya pemerataan penerima sesuai kemampuan anggaran Baitul Mal.

Anggaran untuk bantuan modal usaha juga katanya sangat terbatas
karena Baitul Mal juga setiap tahun ada membangun rumah bantuan dengan sumber dana infaq bagi warga korban rumah terbakar dan duafa, guna mendukung program pemerintah menyediakan rumah layak huni untuk menurunkan kemiskinan.

Disampaikan juga bahwa penerimaan sampai September 2025 jumlah keseluruhan dana masuk untuk infaq sebesar

Rp 3.201.983.496,75, dana Zakat Rp 1.265.723.292, total anggaran Rp
4.467.706.788,76, rinci Ketua BMK Bireuen.(*)