Dosen Unimal Latih Guru Matematika MAS Syamsuddhuha Susun Instrumen Tes Berbasis Literasi Numerasi

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Tim dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh, terdiri dosen dan mahasiswa, menggelar pelatihan penyusunan instrumen Tes bagi Guru, di MAS Syamsuddhuha, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (24/9/2025).

Kegiatan yang diinisiasi Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tersebut, melibatkan peserta 10 Guru Matematika, bertujuan meningkatkan kompetensi para guru sebagai kunci dalam mewujudkan pendidikan bermutu. 

Pelatihan dipimpin oleh Rohantizani, selaku ketua pelaksana, bersama anggota tim, Nuraina, Jumadi, serta melibatkan sejumlah mahasiswa.

Dalam sambutan Ketua Pelaksana, Rohantizani, menegaskan bahwa instrumen tes yang baik memiliki peran strategis dalam mendukung kualitas pembelajaran berbasis Problem Solving dan Literasi Numerasi.

Baca juga: Kolaborasi Unimal dan PNL Desain Signage Kawasan Heritage Samudera Pasai

“Guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi memastikan bahwa evaluasi yang dilakukan dapat mengukur kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan literasi numerasi siswa. Instrumen tes yang baik adalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.

Pelatihan ini mendapat respon positif dari para peserta Guru, yakni Heny Maulina, mengaku memperoleh wawasan baru. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Selama ini kami terbiasa membuat soal hanya untuk mengukur hafalan siswa. Melalui kegiatan ini, kami belajar bahwa soal dapat menjadi alat untuk mengasah cara berpikir kritis dan kreatif siswa,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Riskiana Akmalia, mengatakan merasa lebih percaya diri menyusun soal kontekstual. “Kami terbiasa menggunakan soal dari buku teks tanpa banyak modifikasi. Setelah pelatihan, kami lebih berani menyusun soal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ini tentu akan membuat pembelajaran lebih menarik,” tuturnya.

Menurut Nuraina, instrumen tes adalah refleksi dari proses pembelajaran. “Guru harus menjadikan instrumen tes sebagai alat untuk menilai sekaligus mengembangkan potensi siswa. Oleh karena itu, pelatihan ini kami pandang sebagai langkah penting menuju peningkatan mutu pembelajaran matematika,” jelasnya.

Sementara itu, Jumadi, menekankan pentingnya kesinambungan program serupa. Ia berharap para guru dapat membangun bank soal berbasis literasi numerasi yang bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan, katanya.

Menutup kegiatan, Rohantizani menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para guru serta dukungan pihak sekolah. 

“Pelatihan ini merupakan langkah awal. Kami berharap para guru terus mengembangkan keterampilan menyusun instrumen tes yang berkualitas, sehingga siswa terbiasa menghadapi soal yang menantang, analitis, dan bermakna,” pungkasnya.

Pelatihan dimulai paparan prinsip dasar penyusunan instrumen tes berbasis problem solving, dan perkenalkan konsep literasi numerasi soal matematika dengan kehidupan nyata kepada para peserta.

Sesi selanjutnya berupa diskusi dan analisis contoh soal, para guru diajak mengidentifikasi kelemahan instrumen tes yang selama ini digunakan, dan memperbaiki dengan cara pendekatan agar lebih kontekstual.

Pada sesi praktik, para guru diberikan kesempatan menyusun butir soal sesuai materi pembelajaran masing-masing sambil didampingi tim dosen dan mahasiswa

Materi ini bertujuan memastikan setiap soal memenuhi kaidah penilaian yang baik. Kegiatan ditutup dengan presentasi hasil karya peserta, yang menjadi ruang berbagi ide sekaligus menerima masukan dari narasumber.(*)

Baca juga: Prof Dahlan Guru Besar Teknologi Informasi Unimal Masuk Top 2 persen Scientist Worldwide 2025