Berita Banda Aceh
Perebutan Tuan Rumah MTQ Aceh 2027: 5 Daerah Adu Kesiapan, Penentuan di Malam Puncak Pidie Jaya
Lima daerah yang bersaing ketat untuk menjadi tuan rumah perhelatan akbar keagamaan ini adalah Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Bireuen,
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Perebutan status tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh ke-38 tahun 2027 semakin sengit.
Hari ini, Selasa (30/9/2025), lima kabupaten/kota di Aceh memaparkan kesiapan mereka di hadapan tim penilai dari Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh.
Lima daerah yang bersaing ketat untuk menjadi tuan rumah perhelatan akbar keagamaan ini adalah Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dan Kota Sabang.
Acara presentasi calon tuan rumah ini digelar di Gedung Dinas Syariat Islam, Banda Aceh, dan dimulai tepat pukul 09.00 WIB.
Setiap daerah mengirimkan delegasi maksimal delapan (8) orang yang menunjukkan keseriusan penuh.
Delegasi tersebut tak main-main, melibatkan jajaran pimpinan daerah mulai dari Bupati/Walikota, Kanwil Kemenag, Kepala DSI, Ketua DPRK, Ketua MPU, hingga Ketua LPTQ masing-masing wilayah.
Baca juga: 54 Peserta MTQ Bireuen Ikuti TC Tahap III, Persiapan MTQ Aceh di Pidie Jaya
Proses penentuan awal ini dipimpin langsung oleh Ketua Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Zahrol Fajri, SAg MH.
"Alhamdulillah hari ini kita melakukan proses tahapan untuk memilih kabupaten/kota sebagai calon tuan rumah MTQ Aceh 2027. Dan setelah kita kirimkan surat undangan, yang menyatakan kesiapannya ada 5 daerah. Pertama Aceh Besar, disusul Kabupaten Bireuen, Aceh Barat, Aceh Barat Daya dan Sabang," ujar Zahrol Fajri yang ditemui di sela-sela acara.
Dalam presentasi ini, lima daerah tersebut diberi waktu untuk memaparkan secara detail kesiapan mereka.
Aspek yang menjadi penilaian mencakup berbagai faktor krusial, mulai dari lokasi arena utama, ketersediaan dan jarak tempuh akomodasi, fasilitas publik yang sudah tersedia, hingga dukungan teknis seperti daya listrik dan sound system.
Usai presentasi, tahapan selanjutnya adalah peninjauan lapangan.
"Hari ini kita beri waktu bagi masing-masing daerah untuk presentasi kesiapan mereka. Setelah ini kita akan turun ke lapangan, meninjau langsung hal-hal yang disampaikan saat presentasi," jelas Zahrol Fajri.
Tim penilai dari provinsi akan melakukan perangkingan berdasarkan nilai komprehensif dari presentasi dan peninjauan langsung.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Asisten I Sekda Aceh, Drs Syakir MSi yang juga hadir mendengar pemaparan dari masing-masing daerah, turut memberikan pandangan penting yang wajib jadi perhatian calon tuan rumah.
Ia menekankan bahwa keberhasilan event tidak hanya diukur dari sisi teknis, namun juga dari "kesan" yang akan dibawa pulang oleh para tamu.
Baca juga: UIN Ar-Raniry Raih Peringkat 2 di MTQ Internasional IQRA-USK 2025, Ini Nama-namanya
"Apapun kegiatan di daerah, ada satu hal yang penting, yaitu kesan yang akan dibawa pulang oleh kabupaten-kabupaten dari Aceh lain. Bukan hanya acara teknis, tapi persoalan lain hal kecil, pelayanan, keramah-tamahan yang perlu dipersiapkan oleh tuan rumah," tegas Syakir.
Syakir juga merekomendasikan agar analisis pemilihan titik penyelenggaraan dilakukan secara menyeluruh, dengan membuat analisis plus minus yang tidak hanya dilihat dari sisi tuan rumah, tetapi juga dari sisi kenyamanan tamu undangan.
Selain itu, aspek manfaat jangka panjang juga ditekankan agar fasilitas yang dibangun untuk MTQ nantinya tidak terbengkalai.
Mengenai penetapan tuan rumah definitif, Zahrol Fajri menjelaskan bahwa keputusan akhir akan diserahkan kepada Gubernur Aceh setelah proses penilaian tuntas.
Pengumuman resmi siapa yang berhak menjadi tuan rumah MTQ Aceh ke-38 tahun 2027 nantinya akan disampaikan pada malam penutupan MTQ Aceh 2025 di Pidie Jaya.
"Pengumuman tuan rumah tuan rumah MTQ ke-38 nanti akan disampaikan pada malam penutupan MTQ Aceh 2025 di Pidie Jaya nanti," tutup Zahrol Fajri.
Keputusan akhir ini akan menentukan daerah mana yang mendapat kehormatan sekaligus tantangan besar untuk menghelat syiar Islam terbaik bagi Aceh dua tahun mendatang. (*)
Mualem Tanggapi Santai Aksi Razia Plat BL Gubsu Bobby: Hanya Kicauan Burung |
![]() |
---|
Gubernur Aceh Didesak Segera Tetapkan WPR untuk Penambangan Rakyat |
![]() |
---|
Sekretariat Yayasan Laksamana Keumala Hayati Diresmikan, Ungkap Perjuangan |
![]() |
---|
Upaya Berantas Narkotika, BNN Banda Aceh Jalin Kerjasama dengan Kapolda |
![]() |
---|
Banda Aceh Academy dan Kelas Kecerdasan Artifisial Mafindo Aceh Diluncurkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.