Razia Plat BL

Polemik Plat BL-BK, Gelora Aceh Minta Mualem dan Bobby Selesaikan dengan Ngopi Bareng

“Segera duduk bersama dalam suasana hangat dan bersahabat. Bukan di ruang rapat yang kaku, melainkan di meja sederhana...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/HO
POLEMIK PELAT BL – Ketua DPW Partai Gelora Aceh, Dicky Saputra, meminta Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dan Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Nasution segera duduk bersama untuk mencari solusi terkait polemik razia kendaraan berpelat BL, Rabu (1/10/2025).  

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Indonesia Provinsi Aceh menyerukan agar polemik razia kendaraan berpelat BL di Sumatera Utara tidak semakin meluas. 

Ketua DPW Partai Gelora Aceh, Dicky Saputra, meminta Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dan Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Nasution segera duduk bersama untuk mencari solusi.

Menurutnya, dialog antara kedua kepala daerah perlu dilakukan dalam suasana hangat dan bersahabat, bukan hanya di ruang rapat formal, melainkan dengan pertemuan sederhana yang merepresentasikan niat baik.

“Segera duduk bersama dalam suasana hangat dan bersahabat. Bukan di ruang rapat yang kaku, melainkan di meja sederhana, ditemani secangkir kopi dan niat baik untuk menyelesaikan ketegangan yang terjadi di lapangan, khususnya di wilayah perbatasan,” ujar Dicky kepada Serambinews.com, Rabu (1/10/2025).

Dicky mengungkap, bahwa dinamika pemerintahan dan perbedaan pandangan antardaerah adalah hal yang wajar dalam negara demokratis. Namun, semangat persaudaraan, sejarah kebersamaan, dan cita-cita luhur untuk membangun negeri jauh lebih penting daripada perbedaan administratif seperti pelat kendaraan atau batas wilayah maupun PAD.

Selain itu, ia menilai bahwa masalah ini bukan sekadar soal teknis. Melainkan tetang bagaimana menjaga harmoni sosial, rasa aman, dan kepercayaan antar masyarakat. 

Baca juga: Bobby Razia Plat BL Aceh, Prof Humam: Tontonan dari Seorang Pejabat Belum “Akil Baligh”

“Ini tentang bagaimana kita mewariskan semangat persatuan kepada generasi mendatang anak-anak kita yang kelak akan tumbuh di tanah yang sama, berbagi udara yang sama, dan bermimpi dalam bahasa yang sama Indonesia,” tegasnya. 

Pihaknya percaya, pertemuan dua pemimpin besar dari dua daerah yang kaya akan budaya dan sejarah ini akan menjadi simbol kuat bahwa dialog selalu lebih unggul daripada konflik, bahwa duduk bersama adalah langkah awal menuju solusi yang adil, bijak, dan berkelanjutan.

“Kami menunggu, Pak Gubernur. Bukan hanya keputusan, tapi juga keteladanan. Mari kita tunjukkan kepada Indonesia bahwa Aceh dan Sumatera Utara adalah contoh kedewasaan demokrasi, kekuatan budaya, dan semangat gotong royong yang tak lekang oleh waktu,” pungkasnya.(*) 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved