Info Abdya

Isi Kuliah Umum di UTU Meulaboh, Bupati Safaruddin Bagikan Kunci 'Mahasiswa Berdaya Saing' 

Dalam kesempatan tersebut, Safaruddin menekankan bahwa mahasiswa berdaya saing harus mampu menciptakan nilai nyata melalui keterampilan relevan

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/HO
KULIAH UMUM - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin saat memberikan Kuliah Umum bertajuk "Menjadi Mahasiswa yang Berdaya Saing" di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (2/10/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, Safaruddin menekankan bahwa mahasiswa berdaya saing harus mampu menciptakan nilai nyata melalui keterampilan relevan, yang didukung oleh karya/rekam jejak, jejaring yang sehat, dan etika dalam belajar dan berkarya.

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr. Safaruddin, SSos., MSP., memberikan Kuliah Umum bertajuk "Menjadi Mahasiswa yang Berdaya Saing" di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (2/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Safaruddin menekankan bahwa mahasiswa berdaya saing harus mampu menciptakan nilai nyata melalui keterampilan relevan, yang didukung oleh karya/rekam jejak, jejaring yang sehat, dan etika dalam belajar dan berkarya.

Pada kuliah umum itu, Safaruddin memaparkan rumus untuk menjadi mahasiswa berdaya saing, yaitu: Skill + Bukti + Jejaring/times Etika.

Menurutnya, keempat faktor ini wajib dibangun dan dimiliki oleh mahasiswa.

Skill atau keterampilan, kata Safaruddin, yaitu "Mampu": Mencakup kemampuan hard skill (sesuai jurusan) dan soft skill (seperti komunikasi, problem solving, teamwork, manajemen waktu, literasi digital, dan kepemimpinan). 

"Contohnya adalah kemampuan menganalisis data, menulis paper yang jelas, dan mengelola tim penelitian," jelasnya.

Baca juga: Ricuh di SPBU Keude Paya, Kapolres Abdya Imbau Masyarakat tak Panic Buying

Kemudian, sambungnya, Bukti (Portofolio) atau "Terlihat": 

Merupakan rekam jejak konkret dari kemampuan, seperti proyek yang dikerjakan, prototype yang dibangun, artikel yang dipublikasi, sertifikat yang relevan, atau penghargaan kompetisi.

Selanjutnya terang Safaruddin, Jejaring (Relasi Bermakna) atau "Terhubung": Melibatkan hubungan profesional yang saling memberi nilai dengan dosen, praktisi, mentor, komunitas, dan alumni. 

"Manfaatnya termasuk mendapatkan feedback dari mentor, kolaborasi riset, hingga info magang/lowongan pekerjaan," terangnya.

Terakhir, sebut Safaruddin, Etika (Integritas & Profesionalisme) atau "Dapat Dipercaya": Meliputi kejujuran akademik, tanggung jawab sosial, menghargai waktu orang lain, dan menepati janji. 

"Pentingnya etika digarisbawahi dengan contoh seperti sitasi jurnal yang benar, menghindari plagiarisme, dan komitmen pada deadline," ungkapnya.

Baca juga: Akibat Pemadaman Listrik, 18 Ribu Ekor Ayam Milik Peternak Abdya Mati Massal

Dalam kuliah umum itu, Safaruddin juga menyoroti realitas persaingan saat ini yang bersifat lintas daerah/negara dan dipercepat oleh cepatnya usang skill akibat perubahan teknologi. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved