Kadispersip Pidie Buka Lokakarya Membaca Nyaring, Anak Akan Kaya Kosa Kata Jika Ini Dilakukan

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Dinas Perpustakaan dan Arsip atau Dispersip Pidie membuka lokakarya.

Pembukaan lokakarya untuk mengedukasi anak, agar suka membaca. 

Sebab, Allah SWT menurunkan ayat Alquran yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW, tentang perintah membaca atau bacalah.

Untuk itu, lima menit membaca buku kepada anak setiap hari, bisa membuat anak kaya kosa kata. 

Juga meningkatkan pemahaman, hingga menjadikan anak gemar membaca seumur hidup. 

Demikian, antara lain poin penting disampaikan pada Lokakarya Membaca Nyaring yang diselenggarakan TBM Lhee Club, di Aula Dayah Istiqamatuddin Babulhuda, Gampong Meunasah Lhee, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, tanggal 27 September 2025.

Lokakarya Membaca Nyaring, diikuti 30 peserta dari warga Gampong Meunasah Lhee, pengurus TBM, perpustakaan desa, guru sekolah dan pegiat literasi. 

Acara itu diasuh, Laila Muhammad Dib dan Syarifah Aini dari Read Aloud Banda Aceh. Kegiatan itu mengajarkan cara membacakan buku dengan suara keras kepada anak.

Juga bagaimana langkah-langkahnya, tips hingga praktik.

“Saya senang sekali ada kegiatan ini, sebab sebelumnya tidak ada kegiatan itu di Gampong Meunasah Lhee. Semoga nanti bisa berkembang dan tidak ada lagi anak-anak yang tidak bisa membaca,” kata Keuchik Gampong Meunasah Lhee, Jufriyadi, kemarin. 

Perkataan senada juga disampaikan  Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pidie, Turno Junaidi, menyebutkan, di level kabupaten, Dispersip Pidie telah bekerja sama dengan Bunda PAUD untuk mulai menghadirkan membaca nyaring.

Kegiatan itu dilakukan saat posyandu gampong, yang implementasinya telah dilaksanakan di Desa Leun, Padang Tiji, tanggal 15 Agustus 2025. 

" Saya berharap kepada Pak Keusyik Meunasah Lhee, agar ke depan kegiatan membaca nyaring dilaksanakan saat kegiatan posyandu gampong sehingga minat baca anak-anak bisa ditingkatkan," kata alumnus Universitas Indonesia. 

Dikatakan, untuk peserta diharapkan yang membutuhkan di tingkat kabupaten siap dibantu, meski tenaga SDM Dispersip Pidie terbatas jumlahnya.

"  Saat ini, tenaga fungsional pustakawan hanya empat orang, kalau setiap puskesmas melaksanakan program posyandu harian saja butuh 26 orang, jadi sangat tidak cukup untuk mendukung kolaborasi literasi dengan posyandu sebagaimana harapan program PAUD," jelas Turno disela-sela pembukaan kegiatan Lokakarya Membaca Nyaring TBM Lhee Club Simpang Tiga.

Menurutnya, lokakarya itu salah satu acara dalam rangkaian kegiatan Kenduri Karya 2025, Festival Mini Merayakan Gerakan Literasi yang diselenggarakan TBM Lhee Club dengan dana bantuan pemerintah untuk komunitas literasi Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. 

Selain itu, kegiatan lain adalah pelatihan menulis profil untuk pegiat literasi yang telah diselenggarakan, tanggal 13 September 2025, di Dispersip Pidie. 

Hasil penulisannya akan dijadikan buku dan lomba menulis untuk anak yatim. Kecuali itu, karya visual juga akan dijadikan buku.

Acara puncak Kenduri Karya akan dilaksanakan, tanggal 18 Oktober 2025  di Aula Dayah Istiqamatuddin Babul Huda. 

" Acara puncak itu, akan digelar pameran karya visual dari anak-anak sebagai peserta lomba. Juga peluncuran buku dan diskusi serta penampilan dari komunitas literasi di Pidie," pungkasnya. 

Undang Siswa Acara Puncak

Ketua TBM Lhee Club, Dinda Jouhana, mengungkapkan, peserta yang mengikuti lokakarya itu akan mempraktikkan ilmunya dalam membaca nyaring saat acara puncak Kenduri Karya. 

“Kita akan undang siswa-siswa dari beberapa sekolah di sekitar TBM Lhee Club dan dibacakan nyaring oleh peserta lokakarya tersebut,” kata Dinda.

" Kami senang Bapak Kadis jika hadir dan membuka acara. Kita berharap bisa bersama dalam kegiatan TBM Lhee Club lainnya di kesempatan berikutnya," kata TBM Nuri Bale Rastong Bambi, Nufus. (*)