Berita Bireuen

Puluhan Murid SD dan MI di Kutablang Ikuti Lomba HUT Bireuen di Ekoduwisata Paya Nie

Kegiatan digelar PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bekerja sama sejumlah komunitas lokal ini berlangsung di lokasi Ekoduwisata Paya Nie, Desa Blang Mee

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/handover
LOMBA DI EKODUWISATA - Murid SD dan MI di Kecamatan Kutablang, Bireuen, Sabtu (4/10/2025), mengikuti berbagai perlombaan yang digelar PT PIM dan komunitas lokal di kawasan Ekoduwisata Paya Nie, Blang Mee, Kutablang, Bireuen. 

Kegiatan digelar PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bekerja sama sejumlah komunitas lokal ini berlangsung di lokasi Ekoduwisata Paya Nie, Desa Blang Mee, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Puluhan murid SD dan MI dari Kecamatan Kutablang, Bireuen, Sabtu (4/10/2025), mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan edukatif lainnya. 

Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-26 Kabupaten Bireuen

Kegiatan digelar PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bekerja sama sejumlah komunitas lokal ini berlangsung di lokasi Ekoduwisata Paya Nie, Desa Blang Mee, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen.

Hari pertama kegiatan dibuka dengan kolaborasi bersama komunitas anak muda Bireuen yang tergabung dalam Komunitas Bireuen ikut melalui program bertajuk “Aksi Pilah Sampah, Praktik Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk, dan Mewarnai Menggunakan Sampah”.

Sebanyak 50 murid SD dan MI di wilayah Kutablang antusias mengikuti kegiatan tersebut yang turut didampingi para guru.

Tanamkan Kesadaran Lingkungan Sejak Dini

Baca juga: Nelayan Bireuen Temukan Mortir Berkarat di Pinggir Sungai, Diduga Peninggalan Masa Konflik

Pgs Vice President TJSL PT PIM, Jufri S Kom, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari penanaman kesadaran lingkungan sejak dini kepada anak-anak.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kreativitas anak-anak dalam memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai.

Sekaligus menjadikan Ekoduwisata Paya Nie sebagai pusat pembelajaran lahan basah dan ruang komunal bagi seluruh stakeholder,” ujar Jufri.

Ia menambahkan, keterlibatan PT PIM dalam perayaan HUT Bireuen merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan sosial, lingkungan, dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Bireuen.

Selain kegiatan di Paya Nie, PT PIM juga berpartisipasi dalam pameran UMKM HUT Bireuen yang digelar di pusat kota.

“Kami memiliki UMKM binaan bernama Beujroeh, yang sudah memiliki produk layak jual.

Pameran ini menjadi sarana promosi bagi mereka. Kami berharap pemerintah daerah ikut memperhatikan pengembangan UMKM binaan ke depan,” tambahnya.

Baca juga: VIDEO - 2 Mantan Caleg dan Pejabat Lama Dilantik Jadi Imum Mukim di Bireuen

Bagian dari Program Pesona Paya Nie

Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari Program Inovasi Sosial Pesona Paya Nie yang dikembangkan oleh Departemen TJSL PT PIM.

Program ini berfokus pada konservasi lahan basah, pemanfaatan komoditas lokal, dan pengembangan wisata edukatif berbasis lingkungan.

Melalui program tersebut, PT PIM ingin menjadikan Ekoduwisata Paya Nie sebagai “center of excellence” dalam pembelajaran lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar.

PT PIM berharap kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Bireuen. 

Pengertian ekowisata

Baca juga: Proyek KNMP di Bireuen Dimulai, Anggaran Rp 14 M, Misi Ubah Tempat Kumuh Jadi Pusat Maritim

Seperti diketahui, ekowisata adalah bentuk pariwisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal, dengan fokus pada perjalanan ke kawasan alam untuk edukasi, konservasi, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. 

Kegiatan ini mengutamakan partisipasi masyarakat lokal, meminimalkan dampak negatif pada alam dan budaya, serta memberikan manfaat ekonomi melalui upaya pelestarian.  

Ciri-ciri utama ekowisata:

Berbasis Alam: 

Melibatkan kunjungan ke kawasan alam yang relatif tidak terganggu, seperti hutan, pantai, atau gunung, untuk mengagumi dan mempelajari keindahan alam, tumbuhan, dan hewan liar.  

Bertanggung Jawab terhadap Lingkungan: 

Menerapkan prinsip-prinsip konservasi untuk menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati, serta meminimalkan dampak negatif aktivitas wisata.  

Berdayakan Masyarakat Lokal: 

Melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pengelolaan destinasi ekowisata, serta memastikan mereka mendapatkan manfaat ekonomi dari kegiatan pariwisata.  

Aspek Edukasi dan Pembelajaran: 

Memberikan pengalaman yang mendalam dan mendidik bagi pengunjung, meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap lingkungan alam dan budaya lokal.  

Pariwisata Berkelanjutan: 

Merupakan bagian dari pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.  

Prinsip-prinsip ekowisata:

Konservasi Lingkungan: 

Komitmen untuk menjaga dan melestarikan alam dan budayanya.  

Partisipasi Masyarakat Lokal: 

Melibatkan masyarakat setempat secara optimal dalam setiap aspek pengelolaan wisata.  

Manfaat Ekonomi: 

Memastikan ada keuntungan finansial yang mengalir langsung kepada masyarakat lokal dan untuk konservasi.  
Pemberdayaan: 

Memberikan manfaat dan kesempatan bagi masyarakat lokal melalui pengelolaan ekowisata. (*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved